Membakar Langit ~ Bab 2275

 

Bab 2275

 

Ketika Saka mendengar dari Jovian bahwa beberapa petunjuk saja sudah cukup untuk membantunya meraih posisi dalam Kompetisi Kota Sentana, dia merasa ada yang tidak beres.

 

Kalimat itu bahkan tidak pernah diucapkan oleh gurunya yang hanya seorang guru murah

 

Saat itu, dia hanya merasa curiga, tetapi setelah orang itu menunjukkan manifestasi harimau putih, dia langsung yakin.

 

Begitu manifestasi harimau putih muncul, Saka segera menggunakan kemampuan mata ganda untuk membedakan yang asli dan palsu. Ternyata, manifestasi harimau putih itu sepenuhnya palsu.

 

Adapun mengenai klaim bahwa orang ini tidak memiliki aura pembunuh yang seharusnya dimiliki oleh pembunuh sejati, itu hanya omong kosong yang dibuat untuk menipu Roni dan lainnya.

 

"Berengsek! Ayo, tangkap dia!"

 

Roni yang marah besar hingga mengeluarkan kata-kata kasar. Sebagai seorang pangeran, dia tak terima dibodohi hingga sebegitu parah dan jika kabar ini tersebar reputasinya akan hancur!

 

Namun, Saka menghentikannya, menepuk-nepuk wajah Jovian dengan pegangan pedangnya, sambil berkata dengan nada malas, "Jangan menangis, dia akan menangkapmu."

 

"Tangkap apa? Apa aku nggak boleh mengaku salah? "jawab Jovian dengan lesu.

 

"Ngaku salah? Menyamar sebagai orang hebat dari Sekte Master Langit dan mengambil keuntungan dariku. Kamu masih mengejek aku! Apa yang kamu anggap aku sebagai pangeran keempat dari Negara Elang?"

 

"Ya, aku kira kamu ini cuma orang bodoh yang bisa dijebak, kan yang bernama Saka juga sudah bilang begitu..." gerutu Jovian dengan pelan.

 

"Apa yang kamu katakan?"

 

"Uh, bukan maksudku... Maksudku adalah ... Aku memang orang dari Sekte Master Langit, kesalahanku seharusnya diserahkan kepada Sekte Master Langit untuk ditangani, kamu nggak berhak menangkapku," ujar Jovian sambil menghela napas dalam-dalam.

 

Dengan tatapan bingung dari ketiga orang itu, Jovian perlahan mengeluarkan sebuah medali dan menghela napas lalu berkata, "Medali Sekte Master langit ini asli dan tidak bisa dipalsukan, kalau palsu kalian boleh membunuhku. Saat pembuatannya aku meneteskan darahku, kalian harus percaya, 'kan?"

 

Begitu medali itu dilempar, manifestasi harimau putih yang ada di udara mengaum keras dan kembali ke medali itu lalu berubah menjadi bayangan harimau putih.

 

Dengan medali itu di tangan, Saka menyadari bahwa kemampuan pembacaan pikirannya kembali berfungsi.

 

Ternyata, medali itu memiliki sebuah larangan yang bisa menghindari pengamatan dari luar.

 

Novea dan Roni terdiam.

 

Saka yang meragukan segalanya menatap Roni dan berkata, "Sekte Master Langit hanya sekelas ini?"

 

Melihat tingkatannya, rasanya hanya setara dengan tingkat langit tahap delapan yang bisa dibilang cukup kuat di dunia biasa, tetapi di Sekte Master Langit sepertinya itu tidak cukup.

 

Roni yang tampak kaku sedikit menggelengkan kepala, jelas dia pun agak sulit menerima kenyataan ini.

 

Dalam ingatannya, orang-orang dari Sekte Tersembunyi selalu sangat kuat ...

 

"Orang genius itu memang perlu disokong oleh orang-orang bodoh, 'kan? Kalau orang genius berpura-pura hebat dan tak ada yang berteriak menyemangatinya, bagaimana mereka bisa terlihat hebat?" ujar Jovian.

 

Jovian melanjutkan dengan lesu, "Aku ini orang bodoh yang teriak menyemangati mereka."

 

Saka menatapnya, lalu tiba-tiba menendangnya dan berkata, "Sekte Master Langit nggak sebodoh itu, katakan yang sebenarnya!"

 

Jovian mendengus dan menjawab, "Yang aku katakan itu kenyataan."

 

Saka perlahan mengangkat pedangnya.

 

Jovian langsung pucat dan buru-buru berkata, " Jangan, jangan, jangan! Aku bilang yang sebenarnya! Aku masuk lewat pintu belakang!"

 

Setelah ragu sejenak, Jovian melanjutkan, "Gideon, Tetua Penegak Hukum dari Sekte Master Langit adalalı paman jauh aku...."

 

Begitu kalimat itu keluar, Saka menyipitkan matanya dan menarik pedangnya, menaruh ujung pedangnya di leher Jovian dan mengancam, "Kamu datang ke sini untuk berbuat buruk, pastinya kamu akan menyembunyikan jejak, jadi nggak ada yang tahu kamu datang ke sini, 'kan? Kalau nggak mengatakan yang sebenarnya, kamu akan mati."

 

"A-Aku aku... "

 

Jovian dengan panik berkata, "Aku katakan yang sebenarnya, Gideon itu pamanku, bukan sepupu jauh!"

 

"Masih berani berbohong!"

 

Saka mendekatkan ujung pedangnya ke lehernya.

 

"Kenapa kamu tahu semuanya!"

 

Jovian menangis tanpa air mata, dan menjawab, " Gideon itu ayahku, puas sekarang? Jangan tanya aku lagi, aku kan nggak bisa bilang kalau aku ayahnya Gideon!"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2275 Membakar Langit ~ Bab 2275 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 05, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.