Membakar Langit ~ Bab 2284

  

Bab 2284

 

"Pak Jalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Lorian dengan panik.

 

Bum!

 

Jalu langsung menampar wajah Lorian dengan keras, menunjuknya dengan ekspresi penuh amarah sambil berteriak, "Lorian! Kamu bukan darah daging keluarga Atmaja, tapi keluarga Atmaja nggak pernah memperlakukanmu dengan buruk! Kenapa kamu melakukan ini pada keluarga Atmaja? Apa kamu ingin keluarga Atmaja dimusnahkan?"

 

Sambil mengatakan ini, tamparannya terus mendarat di wajah Lorian tanpa ampun.

 

Lorian biasa diperlakukan seperti anak sendiri oleh Jalu selama ini, tetapi faktanya, mereka tidak memiliki hubungan darah. Pada saat kritis, dia langsung menunjukkan wajah aslinya.

 

Tamparan demi tamparan mendarat di wajah Lorian, membuat sudut bibirnya berdarah. Namun, dia tampaknya tidak merasakan sakit, hanya merasakan penyesalan yang mendalam. Dia berkata dengan air mata mengalir, "Aku telah mengecewakan keluarga Atmaja... Maafkan aku, aku telah mengecewakan keluarga ini, mengecewakan leluhur kita. Aku ... aku akan keluar dari keluarga ini sekarang juga!"

 

Membunuh putra Gideon!

 

Bagaimana Gideon akan membalaskan dendam pada keluarga Atmaja?

 

"Pak Jalu, bagaimana kalau kita langsung...

 

Lorian tiba-tiba menggigit bibirnya, menatap Jalu dengan tatapan muram. Dalam benaknya muncul niat jahat. Sebaiknya mereka habisi saja Saka dan Jovian, lalu menghancurkan semua bukti. Dengan begitu, tidak akan ada yang tahu tentang kejadian ini.

 

Namun, sebuah tamparan mendarat lagi di wajahnya. Jalu berteriak dengan penuh amarah, " Tetua Gideon adalah tetua petugas keamanan! Kalau putranya mati, dia pasti akan menyelidiki semuanya sampai tuntas. Apa kamu bisa bertahan dalam interogasinya? Aku jelas nggak bisa menahannya! Lagi pula, kamu bukan darah daging keluarga Atmaja. Kalau perlu, kami bisa meninggalkanmu Mungkin keluarga Atmaja masih bisa selamat. Kenapa keluarga Atmajaharus mengambil risiko bersamamu?"

 

Lorian merasa tubuhnya membeku, harapannya benar-benar hancur.

 

Namun, saat mereka berada dalam keputusasaan, Saka tiba-tiba melangkah maju untuk memeriksa nadi Jovian.

 

"Apa yang kamu lakukan? Jangan sentuh Pak Jovian! "bentak Jalu dengan cemas sambil segera menggenggam pergelangan tangan Saka.

 

Saat ini, Jovian sudah hampir mati. Jika mengganggunya lagi, pria itu mungkin akan langsung benar-benar mati.

 

Saka hanya menatap mereka dengan tatapan tenang, lalu berkata, "Jovian masih bernapas. Aku bisa menyelamatkannya."

 

"Kamu pikir siapa kamu? Apa kamu tahu tentang ilmu pengobatan ? Berani -beraninya berkata bisa menyelamatkan orang!" teriak Lorian dengan penuh amarah.

 

Kemudian, dia menoleh ke arah Jalu sambil berkata, "Lebih baik kita membawa dia ke Tetua Liana 11

 

"Dalam kondisinya yang sekarang, dia akan mati sebelum kalian sempat membawanya ke sana," balas Saka dengan nada dingin. "Berikan aku satu menit. Setidaknya biarkan aku mencoba."

 

Saka, sebenarnya tidak akan mau repot-repot membantu jika Jovian bukan seseorang yang cukup baik.

 

Kata-kata Saka ini membuat Jalu ragu. Setelah berpikir keras, dia menggertakkan gigi sambil berkata, "Baiklah, kamu boleh mencoba!"

 

"Nggak! Pak Jalu, aku yakin dia hanya ingin membunuh Pak Jovian sepenuhnya untuk membawa kehancuran pada keluarga Atmaja!"

 

Lorian buru-buru memperingatkan.

 

Dalam pemikirannya, Saka tidak hanya tidak kompeten dalam ilmu pengobatan, tetapi juga memiliki niat jahat.

 

Saka tersenyum sinis, lalu berujar, "Kalau mencoba menyelamatkannya, dia mungkin akan mati. Kalau kalian nggak mencoba menyelamatkannya, dia pasti akan mati. Pilihan ada di tangan kalian."

 

"Kita harus cepat membawa dia ke Tetua Liana. Jangan menunda lebih lama lagi," desak Lorian.

 

Namun, Jalu memandang saka dengan tatapan tajam sambil berkata, "Kamu telah bertahan hidup di Gunung Reribu berkali-kali meskipun sudah terluka parah, pasti kamu tahu sedikit tentang ilmu pengobatan. Aku akan memberimu kesempatan. Tapi kalau kamu gagal menyelamatkannya, aku... "

 

Sebelum Jalu selesai mengancam, Saka memotong dengan tidak sabar, "Hentikan omong kosongmu, minggir sana!"

 

Dia mendorong Jalu ke samping dengan kasar.

 

Saka tidak bisa membiarkan Jovian mati begitu saja.

 

"Pak Jalu..." Lorian ingin mengatakan sesuatu.

 

"Semua ini karena ulahmu. Diamlah!"

 

Jalu memotong kata-kata Lorian dengan wajah masam. "Kalau Pak Jovian nggak bisa diselamatkan, kamu harus meninggalkan keluarga ini, menerima hukuman dari Tetua Gideon. Bagaimanapun juga, kamu bukan darah daging keluarga Atmaja. Kami akan melarikan diri!"

 

Lorian tampak putus asa, memilih untuk tidak mengatakan apa pun lagi.

 

Jalu menatap setiap gerakan Saka dengan cemas.

 

Saka memegang tubuh Jovian dengan satu tangan, mengeluarkan sebuah pil dengan tangan yang lain, lalu memberikannya kepada Jovian.

 

Jalu memperhatikan setiap langkah Saka dengan cermat, lalu bertanya dengan heran, "Bukankah itu hanya pil biasa untuk memulihkan darah dan energi? Aku punya pil yang jauh lebih baik. Kenapa kamu memilih menggunakan itu?"

 

"Kalau nggak mengerti, lebih baik diam."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2284 Membakar Langit ~ Bab 2284 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 05, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.