Bab 2286
Jovian menatap Lorian dengan mata
penuh kebencian, menggertakkan giginya, lalu berkata, " Tadi, bagaimana
kamu memukulku?"
"Aku... " Wajah Lorian
pucat pasi.
Tanpa ragu, Lorian segera menampar
wajahnya sendiri dengan kedua telapak tangannya sambil berkata, "Aku
pantas mati, aku bukan manusia! Aku meminta maaf pada Pak Jovian!"
Dalam sekejap, suara tamparan itu
terdengar bertubi -tubi, bahkan lebih keras dari saat Jovian ditampar tadi.
Namun, Jovian hanya tersenyum dingin,
lalu berujar, "Apakah ini sudah selesai?"
"Tentu belum selesai!"
Wajah Jalu tiba-tiba berubah menjadi
dingin ketika berkata kepada Lorian, "Lorian, kamu berani menyerang Pak
Jovian. Itu benar-benar suatu tindakan yang sangat nggak terhormat! Sebagai
kepala keluarga Atmaja, hari ini aku mewakili keluarga Atmaja untuk mengusirmu
dari keluarga! Mulai sekarang, keluarga Atmaja nggak akan memberi tempat
untukmu! Keluarga Atmaja akan memutuskan segala hubungan denganmu!"
Setelah mengatakan itu, Jalu berlutut
di hadapan Jovian dengan wajah penuh penyesalan sembari berkata, "Pak
Jovian, ini semua kesalahanku sebagai kepala keluarga yang nggak bisa mengatur
orang-orangku dengan baik. Mohon beri hukuman padaku, Pak Jovian."
Saka hanya menggelengkan kepala
sambil tertawa sinis melihat situasi itu.
Jalu sangat licik, dia sengaja
memisahkan diri dari Lorian, seolah-olah semuanya adalah perbuatan pribadi
Lorian, tidak ada kaitannya dengan keluarga Atmaja
Lorian menggertakkan giginya sambil
berkata, " Benar, ini semua adalah perbuatanku sendiri. Kalau Pak Jovian
ingin menghukum, cukup hukum aku saja!"
Jalu juga dengan hati-hati menatap
Jovian, lalu berkata, "Pak Jovian, kamu..."
Namun, Jovian tiba-tiba tertawa
dingin, lalu berujar, "Apa kalian pikir aku ini orang bodoh? Apa kalian
sedang mencoba mempermainkanku?"
Seketika itu juga, wajah Jalu dan
Lorian berubah menjadi pucat pasi.
"Pak... Pak Jovian,
kamu..." ujar Lorian dengan tergagap.
Jovian menatap mereka dengan
pandangan dingin selama beberapa saat. Kemudian, dia tiba-tiba berbalik ke arah
Saka, berkata dengan nada penuh rasa terima kasih, "Berkat kamu yang
menyelamatkanku, nyawaku masih ada sampai sekarang! Kamu yang memberikan
bantuan besar ini padaku! Katakan, apa yang sebaiknya aku lakukan pada
mereka?"
Begitu kata-kata itu terucap, hati
Jalu dan Lorian
yang semula cemas, kini benar-benar
hancur.
Bukankah apa yang telah dilakukan
keluarga Atmaja terhadap Saka sudah sangat jelas?
Jika mereka jatuh ke tangan Saka,
bagaimana dia akan memperlakukan keluarga Atmaja?
Mereka menatap Saka dengan pandangan
penuh keputusasaan.
"Kak Saka, jangan ragu! Mereka
hanya dua orang nggak berguna saja!"
Jovian menarik napas dalam-dalam,
lalu berkata, " Mungkin aku perlu melibatkan ayahku untuk menyerang Jayub.
Tapi untuk orang selain Jayub, kamu bisa melakukan apa saja!"
Dengan pandangan yang makin muram
dari Lorian dan Jalu, Saka menatap mereka, tiba-tiba bertanya, "Apakah
kalian punya ... Batu Jiwa?"
"Batu Jiwa?"
Jalu tampak agak terkejut, lalu
buru-buru menjawab, "Ada, ada! Di tangan leluhur kami ada satu!"
Satu?
Saka memperkirakan, untuk
menghidupkan kembali Dahlia setidaknya dibutuhkan sepuluh Batu Jiwa. Pada saat
ini, dia hanya memiliki tiga buah ...
Saka berkata, "Aku mau
itu."
Jalu terlihat sedikit ragu, tetapi
akhirnya berkata, " Aku akan kembali untuk berdiskusi dengan
leluhur."
"Berdiskusi?" Saka
menyipitkan matanya.
"Ya! Pasti akan aku
berikan!" jawab Jalu buru-buru.
"Selain itu, juga darah naga...
"
Saka mengamati Lorian, lalu berkata,
"Di dalam tubuhmu seharusnya ada darah naga juga, 'kan?"
Lorian merasa sangat tidak nyaman di
bawah tatapan Saka. Dia sedikit mengangguk sambil berkata, "Aku ... Aku
punya ...
Saka tersenyum simpul sembari
berkata, "Jangan khawatir, aku nggak akan merampas milikmu..."
Pada saat-saat seperti ini, mengapa
tidak memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya? Kenapa harus merasa sungkan?
Darah naga dari satu orang mungkin
hanya bisa memberi waktu hidup pada Yunna selama satu bulan saja.
Sekarang, dengan beberapa botol darah
naga yang sudah dia kumpulkan, mungkin Yunna bisa bertahan selama enam bulan. Namun,
dia belum sempat memberikannya pada Yunna.
Ketika memikirkan hal itu, dia
menatap Lorian, lalu berujar, "Keluarga Atmaja sudah beberapa kali
memasuki Pegunungan Tunaga. Pasti ada banyak orang yang memiliki darah naga,
'kan?"
Entah mengapa, tiba-tiba Lorian
merasa sedikit gelisah.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: