Membakar Langit ~ Bab 2288

  

Bab 2288

 

Jalu berkata dengan hati-hati, "Pangeran Ketiga baru saja memenangkan pertempuran melawan Prastya, kembali dengan kemenangan besar, serta akan segera dianugerahi gelar Raja. Dia dianggap sebagai kandidat terbaik untuk menjadi Putra Mahkota. Keluarga Atmaja pun tak punya pilihan lain... "

 

"Lumayan tangguh juga dia rupanya ... " Jovian menyipitkan matanya, lalu melanjutkan, "Tapi aku juga nggak takut padanya. Matikan saja!"

 

Lorian menggertakkan giginya, langsung memutus panggilan.

 

"Kalau nggak ada hal lainnya lagi, aku akan permisi dulu untuk mengurus darah naga," kata Jalu sambil menghela napas.

 

"Masih ada urusan Kelly ... "

 

Kelly?

 

Wajah Jalu langsung terlihat murung ketika dia berkata, "Pak Saka, pernikahan itu adalah pernikahan yang dianugerahkan oleh Kaisar. Bukan sesuatu yang bisa kami ubah begitu saja... "

 

"Pernikahan? Bukankah itu rencana untuk membuat taman bermain buatku? Kenapa harus diubah?" pikir Saka.

 

Kemudian, Saka berkata, "Aku ingin Kelly membentuk Aula Penegak Hukum di dalam keluarga kalian untuk memperbaiki semua pelanggaran yang dilakukan oleh keluarga Atmaja."

 

Jalu yang merasa terkejut, langsung berkata, "Tapi keluarga Atmaja kami sudah memiliki Aula Penegak Hukum..."

 

Mata dingin Saka menatap Jalu ketika dia menjelaskan, "Kalau begitu, bubarkan saja! Aula Penegak Hukum yang baru akan masuk ke semua bisnis keluarga Atmaja untuk menyelidiki kasus penindasan terhadap rakyat oleh keluarga Atmaja! Selain itu, hak istimewa keluarga Atmaja di berbagai sektor akan dicabut! Selain Kelly, anggota Aula Penegak Hukum lainnya akan aku pilih sendiri, lalu aku kirimkan kepada kalian."

 

Reformasi?

 

Ekspresi di wajah Jalu berubah drastis, dia langsung berkata, "Nggak bisa!"

 

"Darah naga boleh diserahkan, tapi ini nggak bisa?" tanya Jovian dengan nada marah.

 

"Pak Jovian, kamu nggak mengerti!"

 

Jalu memasang wajah penuh penderitaan, lalu berkata, "Kelompok berkuasa memang harus menekan rakyat biasa. Orang-orang keluarga Atmaja sudah terbiasa dengan hak istimewa ini. Kalau harus bermain adil, itu akan menjadi tekanan bagi kami! Dalam persaingan di berbagai sektor, kami akan kalah! Bahkan persembahan tahunan yang kami berikan kepada Sekte Tersembunyi juga akan berkurang drastis!"

 

Jovian terkejut ketika mendengar itu. Baru sekarang dia sadar bahwa operasional Sekte Tersembunyi juga membutuhkan sumber daya dari keluarga Atmaja.

 

Dia menatap Saka, ragu untuk berbicara.

 

Saat kepentingannya sendiri mulai terganggu, dukungannya terhadap Saka mulai goyah.

 

Saka meliriknya sekilas, lalu berkata, "Aku akan memilih orang-orang yang sudah terbiasa ditindas oleh hak istimewa untuk mengelola semuanya.

 

Mereka nggak akan lebih buruk daripada keluargamu dalam mengelola hal ini."

 

Ana Juwana...

 

Pikiran Saka langsung tertuju pada ibu angkatnya itu. Meski dalam kondisi yang buruk, Ana berhasil mempertahankan sebuah perusahaan yang hampir bangkrut. Kemampuannya di dunia bisnis tidak diragukan lagi.

 

Membawanya ke Kota Sentana juga akan memudahkan Saka untuk berlatih.

 

Pikiran itu membuat semangat Saka kembali bergelora.

 

Selain itu, sudah saatnya Ana datang ke Kota Sentana untuk membantu menyelesaikan dendamnya.

 

Jovian berpikir sejenak, lalu berkata, "Kalau begitu, kita coba saja... "

 

Wajah Jalu yang mendengar kata-kata itu tampak bergetar. Dia merasakan kebencian yang makin mendalam terhadap Saka. Namun, wajahnya tetap terlihat hormat saat berkata, "Pak Saka, Pangeran Ketiga pasti akan menyerangmu. Kamu harus berhati-hati..."

 

Saka tersenyum simpul. "Aku tahu. Kalau aku dijebak, aku nggak akan menyalahkanmu."

 

Wajah Jalu tampak canggung. Dia segera membawa Lorian pergi.

 

Saka mulai memikirkan bagaimana mengatur kedatangan Ana ke Kota Sentana. Namun, Jovian yang ada di samping tampak ragu, sebelum akhirnya berkata, "Pak Saka, apakah kamu bergabung dengan pihak Pangeran Keempat bukan demi kekayaan dan jabatan tinggi, tapi untuk mengubah seluruh Negara Elang?"

 

Saka bertanya balik, "Bagaimana kalau aku bilang iya?"

 

Jovian terdiam sejenak sebelum berkata, "Aku tahu kalau kamu sebelumnya pernah ditekan oleh keluarga-keluarga besar. Jadi, aku mengerti keinginanmu untuk melakukan reformasi. Tapi sekarang, kamu sendiri sudah mendapat dukungan dari Pangeran Keempat, sudah menjadi bagian dari kalangan atas. Kenapa kamu harus merugikan kepentinganmu sendiri demi rakyat?"

 

Saka hanya menatapnya sekilas, lalu berkata, " Karena Negara Elang ini dibangun oleh rakyat dengan darah serta keringat mereka! Berbagi manfaat pembangunan adalah hak rakyat, tapi hak itu telah dirampas terlalu lama. Aku nggak tahan melihatnya lagi!"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2288 Membakar Langit ~ Bab 2288 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 05, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.