Membakar Langit ~ Bab 2292

   

Bab 2292

 

Mendengar itu, pengawal tersebut merasa sangat senang dan segera berkata, "Hamba berterima kasih kepada Pak Darna, hamba bersedia untuk berkorban demi Nona Yunna, bahkan jika harus menghadapi api dan air, aku nggak akan mundur!"

 

Darna tersenyum tipis, memandangi Wennie dan berkata, "Kalau bukan Yasmin bersikeras ingin bertemu ibunya, wanita itu nggak akan punya hak untuk memasuki pintu keluarga Romli-ku."

 

"Aku sudah datang mencarimu beberapa kali, tapi kamu 'nggak memberiku jawaban. Hari ini adalah yang terakhir, jangan sampai kamu nggak tahu diri!"

 

"Kenapa kamu nggak pergi sendiri?" Wennie mengejek.

 

Darna segera menggigit gigi. Jika bukan karena ada suatu keberadaan yang mengerikan di Kota Silas, dia sudah akan pergi menangkap Ana sendiri!

 

Kejadian terakhir kali masih membuatnya merasa cemas hingga kini, dan ketika luka lama itu terbuka, dia langsung mendengus marah, "Bawa dia pergi!"

 

Pengawal melihat adanya niat membunuh di mata Darna, dia pun langsung mengerti.

 

Kemudian, dia memanggil para pengawal di sekitarnya untuk menangkap Wennie.

 

Namun, pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara keras, para pengawal tiba-tiba berhenti dan semua orang saling menatap dengan bingung.

 

Hanya terlihat pintu rumah yang hancur. Seorang pemuda sedang berjalan menuju mereka, wajahnya tampak sangat dingin, dia lalu menatap semua orang satu per satu.

 

Melihat Saka, Darna mengangkat alisnya sedikit.

 

Dan di belakangnya, lelaki tua berbaju hitam itu mendengus dingin, dia mengangkat kakinya dan menghalangi di depannya.

 

"Saka!" Wennie melihat orang itu, langsung tertegun, dia lalu segera maju untuk menghentikannya dan berkata, "Ini bukan urusanmu, jangan... "

 

Saka melihat ke bekas tamparan di wajah Wennie, wajahnya seketika menjadi sedikit menyeramkan, " Siapa yang memukulmu?"

 

Raut wajah pengawal itu tiba-tiba berubah, tetapi hanya melihat Darna, tiba-tiba dia melangkah maju dan mendengus dingin, "Aku yang memukulnya, kenapa!"

 

Saka tiba-tiba melompat ke arahnya. Sebelum lawannya sempat bereaksi, Saka langsung menarik rambutnya.

 

"Ah!" Pengawal itu terkejut.

 

Saka langsung menusukkan dua jarinya dalam-dalam ke dalam kedua matanya, mencungkil bola matanya, melemparkannya ke tanah dan menginjaknya hingga hancur!

 

"Mahkluk yang nggak tahu diri, matamu hanya layak dijadikan bohlam lampu untuk diinjak!"

 

"Ah!"

 

Suara jeritan menyedihkan dari pengawal itu menggema di dalam rumah.

 

Darna dengan marah berkata, "Saka! Dia adalah pengawal keluarga Romli, beraninya kamu..."

 

Saka langsung melemparkannya ke tanah dan menginjak perutnya dengan satu kaki.

 

Puh!

 

Pengawal itu diinjak hingga darahnya memancar dari mulutnya, seperti memuntahkan air mancur!

 

Adegan ini langsung membuat Darna marah. "Aku adalah Darna dari keluarga Romli! Aku adalah tetua keluarga Romli!"

 

"Tetua?"

 

Saka menatapnya dan menginjak dada pengawal tersebut dengan semakin keras.

 

Tulang pengawal itu retak, darah muncrat dari mulutnya, dan dia meratap lemah, "Pak Darna, selamatkan, selamatkan aku... "

 

"Saka, sudah... "

 

Wennie memegangi lengan Saka dan segera berkata, "Musuhmu sudah cukup banyak, jangan lagi menambah musuhmu."

 

Saka tidak menghiraukannya, dia hanya menatap Wennie, dengan lembut mengusap wajahnya, dan menghela napas, "Inilah alasan kamu nggak menghubungiku selama ini?"

 

Wennie berkata pelan, "Ini memang bukan urusanmu...

 

"Kenapa kamu nggak mencari bantuan Tetua Liana?

 

Wennie terdiam. Kemudian, dia berkata dengan suara pelan, "Aku nggak bisa membantu kalian, jadi aku nggak boleh lagi merepotkan kalian..."

 

"Saka, orang yang kamu bantu ini adalah orang yang nggak berguna. Kamu membunuh anggota keluargaku hanya karena si nggak berguna ini?"

 

Darna mengamuk.

 

Raut wajah Saka berubah menjadi seram. Dia menginjak kepala pengawal itu hingga hancur dan darah memercik ke mana-mana!

 

"Bukankah aku hanya membunuh seorang pengawal!"

 

Setelah berkata demikian, dia melompat dan menyerang Darna.

 

Tiba-tiba, orang tua berbaju hitam di samping Darna mendengus marah, "Berani sekali!"

 

Setelah itu, dia melayangkan satu telapak tangan ke arah Saka.

 

Angin tangan yang tajam!

 

Saka memancarkan kebengisan di matanya. Seketika, dia menyambutnya dan satu tinjunya menghantam telapak tangan lawan!

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2292 Membakar Langit ~ Bab 2292 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 05, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.