Membakar Langit ~ Bab 2301

 

Bab 2301

 

Saat ini, di dalam mobil.

 

"Kamu setidaknya juga seorang pangeran, kenapa kamu selalu bertingkah seperti seorang pengangguran yang suka meramaikan segala masalah?" ujar Saka.

 

Saka terkulai di kursi belakang mobil dengan kedua tangan menopang kepala.

 

Roni mengerutkan keningnya sambil berkata, " Kamu nggak tahu! Sekarang semua orang sedang membahas bahwa Guru Negara akan menjadikan Yasmin sebagai muridnya! Kamu tahu apa artinya itu?"

 

"Tandanya Yasmin akan menjadi murid Guru Negara?" ujar Saka sambil tersenyum acuh tak acuh.

 

Roni tidak ingin bercanda, dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Guru Negara pernah mengatakan bahwa dia hanya akan menerima satu murid dalam hidupnya. Murid ini akan menerima seluruh warisannya dan menjadi wakilnya di Negara Elang!"

 

"Dalam persaingan untuk pewarisan, sikap muridnya mewakili sikapnya. Sekarang banyak pangeran yang datang dan ingin merebut dukungan Yasmin!"

 

"Kini Yasmin adalah sosok yang paling dicari," lanjut Roni.

 

"Masih belum ada keputusan. Apa posisi Yasmin sudah ditetapkan?" tanya Saka merasa bingung.

 

Roni mengusap keningnya dan berkata, "Kemarin, Guru Negara langsung mengunjungi rumah Yasmin untuk mengundangnya menghadiri penerimaan murid besok. Apakah sikap ini masih belum jelas?"

 

Dia pernah mengira bahwa murid yang akan diterima oleh Guru Negara adalah Saka. Namun, tidak disangka akan muncul seorang Gadis Keberuntungan yang dapat memicu fenomena alam...

 

Segera.

 

Saka dan dia langsung tiba di depan Kediaman Guru Negara.

 

Di sini sudah dipenuhi oleh mobil-mobil mewah. Orang-orang terkemuka di Kota Sentana semuanya hadir di sini!

 

Terutama tujuh keluarga besar yang semuanya mengirimkan tokoh-tokoh penting untuk hadir.

 

Siapa pun yang dapat menarik perhatian murid Guru Negara yang baru ini, dia dapat mempengaruhi situasi perebutan kekuasaan.

 

Saat ini tidak ada satu pun dari mereka masuk ke Kediaman Guru Negara, melainkan sedang melihat -lihat di tepi jalan.

 

Ketika Saka dan Roni tiba, banyak orang menatap mereka dengan ekspresi kecewa. Namun, mereka tetap memberi hormat dan salam kepada Roni sewajarnya.

 

Roni juga hanya sekedar mengangguk.

 

"Mereka sedang menunggu siapa?" tanya Saka.

 

"Siapa lagi selain ... "

 

Ketika Roni hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba dia menoleh ke samping.

 

"Dia sudah datang!"

 

Terlihat Yasmin yang datang dengan dikelilingi beberapa pria paruh baya. Dirinya bagaikan seekor burung phoenix yang anggun sambil diiringi oleh kerumunan dia masuk ke Kediaman Guru Negara.

 

Orang-orang berbondong -bondong maju dengan antusias untuk menjalin hubungan, tetapi orang di samping Yasmin menghalangi mereka tanpa sedikit pun menghentikan langkah mereka.

 

Tanpa ragu, keluarga Romli adalah pusat perhatian semua orang hari ini!

 

"Suasana yang meriah... " kata Saka sambil tersenyum.

 

Roni mengepalkan tinjunya dengan erat dan berkata dengan tatapan panas, "Keluarga Romli bersikap netral sekarang, jadi kita harus menarik perhatian Yasmin!"

 

Mereka tidak menyadari bahwa di balik mereka, Davina sedang menonton suasana yang begitu meriah ini dengan ekspresi penuh harapan dan senyuman nakal di wajahnya. "Panggung ini dibangun dengan baik. Hehe, ada petunjukan menarik yang akan datang..." ujar Davina.

 

Davina sedang berjalan ke arah Yasmin dengan penuh penantian, tetapi tiba-tiba dia mendengar suara dari telinganya. Ternyata itu adalah panggilan dari Guru Negara.

 

Dia melirik Yasmin yang anggun dengan agak kesal, lalu pergi dengan enggan.

 

Saat itu, di tengah kerumunan, Yasmin yang dikelilingi oleh orang-orang ingin masuk, tiba-tiba dia berhenti melangkah. Darna yang di sampingnya tertawa dingin saat melihat Saka di tengah kerumunan, lalu berbisik sesuatu kepada Yasmin.

 

Kemudian Yasmin melirik Saka dengan santai, lalu menghampiri Roni. Sambil mengangguk dia berkata, "Salam bertemu dengan Yang Mulia Roni."

 

"Nggak perlu sungkan!" ujar Roni.

 

Roni sebagai seorang pangeran yang terhormat sudah mulai merasa tidak tenang dan sedang berusaha untuk menjalin hubungan.

 

Siapa sangka Yasmin justru tidak berbicara. Hanya Darna yang menatap Saka sambil tersenyum dingin dan berkata, "Kamu menjilat Yang Mulia Roni dengan antusias. Apakah kamu berharap Yang Mulia Roni akan membantumu berbicara agar menghindari pertempuran itu?"

 

Saka meliriknya, lalu dia menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Kehebatan apa yang dipamerkan oleh seorang pemerkosa seperti kamu ... "

 

"Apa yang kamu katakan?" marah Darna.

 

Darna yang awalnya datang untuk menunjukkan kehebatannya.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2301 Membakar Langit ~ Bab 2301 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 16, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.