Bab 2302
Menurutnya, putrinya
sudah hampir menjadi murid Guru Negara dan dia akan menjadi objek penggandeng
dari berbagai kekuatan. Saka seharusnya bersikap rendah hati terhadapnya.
Siapa sangka Saka masih
begitu angkuh seperti dulu, sehingga langsung membuatnya marah.
Roni tidak tahu
perselisihan di antara mereka dan segera berkata, "Tetua Darna, apa yang
terjadi? Apa kalian memiliki kontradiksi?"
"Nggak hanya
kontradiksi!" jawab Darna.
Darna menunjuk Saka
sambil berkata dengan sinis, " Yasmin memiliki sedikit perselisihan dengan
ibunya, sehingga mereka terpisah jarak jauh. Aku ingin menjemput ibunya ke
sini, siapa sangka anak ini tiba-tiba ikut campur dan merusak keharmonisan
keluarga kami!"
"Bahkan dia bilang
ingin tiduri istriku dan putriku. Pangeran Keempat, menurutmu bukankah
anggotamu ini adalah orang yang nggak berguna?"
Semua orang terkejut
setelah mendengar perkataan iní.
Roni juga terkejut, lalu
dia menatap Saka dan berkata, "Kak Saka, apakah ini benar?"
"Untuk apa kamu
datang ke acara penerimaan murid yang diselenggarakan untuk putriku?
Keluarga Romli sangat
besar hati dan nggak akan mempermasalahkanmu. Tapi kamu juga nggak seharusnya
menghadiri acara ini dengan nggak tahu diri? Apa kamu masih punya rasa
malu?" kata Darna sambil mengejek.
Saka agak tersenyum dan
berkata, "Dulu kamu perkosa ibu Yasmin dan membunuh seluruh keluarga
ibunya, kini kamu justru mengandalkan putrimu yang lahir dari hasil
pemerkosaanmu ini untuk menunjukkan kehebatanmu, bukankah kamu lebih nggak
punya rasa malu?"
Dia terus-menerus
mengatakan ibu Yasmin seperti sedang memarahi orang.
Namun, setelah mendengar
perkataan ini, kini semua orang terkejut dan tatapan mereka terhadap Darna juga
berubah.
Meskipun para kaum
berkuasa memang tidak terlalu memiliki rasa malu, Darna ini memang sungguh
tidak tahu malu ...
"Kamu!" kata
Darna.
Darna tidak menyangka
akan terlibat dalam masalah ini, lalu dengan marah dia menatap orang-orang di
sekitarnya dan berkata, "Dia sedang memfitnahku, apakah kalian percaya
omongannya?"
"Tentu saja nggak.
Orang jahat yang menghina istri dan putri orang lain hanya pandai menyebar
fitnah! Hari ini adalah hari besar Nona Yasmin, Anda nggak perlu
memedulikannya!"
Orang-orang sekeliling
segera berkata dengan ramah. Keluarga Romli sangat populer saat ini, sehingga
tidak ada yang ingin bertentangan dengan mereka.
Mendapatkan dukungan
dari banyak orang, Darna merasa lega dan memiliki keberanian. Kini dia menatap
Roni dengan ekspresi serius sambil berkata, "Yang Mulia Roni, Anda
menjadikan orang seperti ini sebagai anggotamu hanya akan merusak nama baikmu!
Menurutku lebih baik kita usir dia dan kita akan duduk untuk berbincang dengan
tenang."
Wajah Roni terlihat agak
jelek, lalu ia berkata, " Tetua Darna, bagaimana jika kita anggap hal ini
sudah selesai. Tolong berikan aku sedikit muka ... "
Darna hanyalah seorang Tetua
yang mengandalkan putrinya untuk mendapatkan kekuasaan. Jika bukan karena
Yasmin, Darna tidak layak mendapatkan perlakuan dari Roni yang begitu sungkan.
Namun, Darna yang
mengandalkan kekuatan Yasmin benar-benar terlalu angkuh dengan posisinya sendiri.
Roni menatap ke arah
Yasmin dan berharap dia bisa membujuk Darna.
Siapa sangka Yasmin
hanya berkata dengan tenang, "Pangeran Keempat, banyak orang yang ingin
berbicara denganku hari ini. Jika kamu nggak mengusir orang ini, mungkin aku
nggak punya waktu lebih untuk bertemu denganmu."
Ekspresi wajah Roni
tampak tidak baik.
Darna menatap Saka
sambil tersenyum sinis dan berkata, "Kamu jangan mempersulit Pangeran
Keempat. Cepat pergi dari sini!"
Saat itu, tiba-tiba
terdengar suara teriakan keras yang penuh kemarahan, "Keluarga Romli
sombong sekali, beraninya bersikap seenaknya di depan pintu Kediaman Guru
Negara. Apakah kalian nggak menghargai Guru Negara?"
Orang-orang melihat ke
arah suara, lalu mereka melihat Davina yang berjalan cepat dengan wajah suram.
Dia memiliki aura yang
khas, begitu muncul seketika membuat semua orang langsung terkejut!
"Putri
Davina!" ujar Darna.
Ketika melihat Davina,
Darna langsung merasa canggung. Orang lain mungkin tidak tahu, tetapi dirinya
tahu bahwa Davina ini adalah kepercayaan Guru Negara yang dikirim oleh Guru
Negara ke keluarga Romli untuk mengantarkan undangan kepada Yasmin agar datang
ke Kediaman Guru Negara!
Mereka tidak berani
memperlakukan orang-orang kepercayaan Guru Negara dengan sembarangan.
"Maaf Putri Davina,
kami nggak ada maksud lain, hanya saja Saka ini sungguh nggak sopan. Itu
sebabnya kami menegurnya "kata Darna.
Awalnya Davina tidak
marah, tetapi setelah mendengar penjelasannya, kini Davina langsung marah
besar!
Kalian adalah badut yang
kuundang untuk meramaikan suasana, tetapi kalian malah menganggap diri kalian
sebagai tokoh utama di sini?
"Kamu kira kamu itu
siapa? Apa kamu layak memberinya pelajaran?" ujar Davina.
Davina sangat marah dan
berteriak, "Berani sekali orang yang nggak tahu diri seperti kamu membuat
keributan di sini. Apa kamu ingin mati?"
"Putri Davina, aku
adalah ayah dari murid Guru Negara!" teriak Darna karena tidak tahan
dihina di depan umum.
"Kamu itu bukanlah
apa-apa!" kata Davina. Davina menampar wajahnya dengan keras!
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: