Bab 2307
"Dasar sekelompok
orang rendahan!"
Julio mengerucutkan
bibirnya dengan sinis, lalu mengikuti kedua orang itu ke sisi Pangeran Keempat.
"Yang Mulia Roni,
Kak Saka," salaın Julio dengan hormat.
"Pak Sa... Saka,
jangan dibahas. Gadis Keberuntungan apa? Di mataku, dia nggak sebanding
denganmu!" ujar Damar dengan nada tegas.
"Aku tahu,
bagaimana kabar leluhurmu belakangan ini?" ucap Saka sambil tersenyum.
"Ini adalah leluhur
kami!" Damar segera mengoreksi, lalu dengan cepat berkata, "Leluhur
selalu memikirkanmu, dia ingin kamu kembali dan melihat ..."
Saka memutar matanya,
baru pergi beberapa hari, sekarang dia diminta untuk memberi petunjuk tentang
tekniknya lagi.
"Kalian sudah
datang, silakan duduk." Roni tersenyum, kedua keluarga ini adalah
orang-orangnya, jadi tentu saja mereka berbicara untuknya. Dia melirik ke
sekeliling dan bertanya dengan ekspresi bingung, "Di mana keluarga Elyora?
Di antara tujuh keluarga
besar, dia telah mendapatkan dukungan dari keluarga Elyora, keluarga Dinata,
dan keluarga Dimasta.
"Kepala keluarga
dari tiga keluarga kami... ada sedikit masalah."
Julio terdiam sejenak
dan berkata, "Yang Mulia, ayahku berpikir bahwa lebih baik kesalahpahaman
ini diselesaikan. Kalau Yasmin berhasil dipengaruhi oleh Pangeran Ketiga, itu
akan menjadi masalah besar."
Roni mengernyit sambil
menggelengkan kepalanya dan berkata, "Menang dan kalah itu takdirku,
jangan memaksakan hal-hal yang sudah terlewat." 1
Meskipun merasa kecewa,
dia percaya pada kata -kata Kaisar.
Jika salah jalan, jangan
sekali-kali mengubahnya, teruslah berjalan di jalan yang salah, siapa tahu akan
ada harapan. Mengubah-ubah rute yang tidak pasti justru akan menuntun pada
jalan kematian.
"Lagi pula, kurasa aku
juga nggak bisa mengendalikan Yasmin."
Tiba-tiba, seseorang
berkata, "Ucapan Yang Mulia ini salah."
Namun, kepala keluarga
Dinata, Galeno, datang.
Roni tertegun sejenak,
tidak menunggu untuk berbicara.
Galeno menatap Roni dan
berkata, "Yang Mulia, sejak zaman kuno, legenda berkata bahwa mereka yang
melawan orang yang memiliki keberuntungan nggak akan berakhir dengan
baik."
"Bahkan orang dari
dunia atas pun enggan menjadi musuh para pemilik keberuntungan besar, karena
persaingan untuk memperebutkan takhta bergantung pada kekuatan dan
keberuntungan!"
"Yasmin memiliki
kekuatan dan keberuntungan, mohon Yang Mulia untuk mempertimbangkan dengan
saksama."
Roni mengernyit dan
berkata, "Tadi sudah bermusuhan dengannya..."
"Bukan Yang Mulia
yang bermusuhan dengannya, tapi Saka yang bermusuhan dengannya!"
Sambil berbicara, dia
melihat Saka sambil mengernyit dan berkata, "Minta maaflah kepada Yasmin
dan mohon pengampunan."
Saka meletakkan cangkir
tehnya, lalu menatapnya dan berkata, "Nggak mau."
Galeno melihat Saka
dengan alis berkerut. "Apakah martabatmu begitu penting?"
Ekspresi Roni agak
berubah, lalu dia segera berkata, "Kak Saka, maksud Pak Galeno bukan
seperti itu."
"Maksudku memang
begitu!"
Galeno menatap Saka dan
berkata, "Langsung saja, anakku sudah terpengaruh olehmu. Belakangan ini
sering membangkang kepadaku. Aku nggak punya kesan baik terhadapmu, tapi kita
semua berada di satu kubu, jadi aku malas untuk memperdebatkan hal ini
denganmu."
"Yasmin sudah
menerima warisan dari pihak atas! Dia juga memiliki keberuntungan dan akan
sangat membantu Yang Mulia! Lalu, apa yang bisa kaти kontribusikan untuk Yang
Mulia?"
Damar tidak dapat
menahan diri, lalu berkata dengan suara dingin, "Pak Galeno, Saka sudah
membantu Yang Mulia untuk mendekatkan diri kepada keluarga Dimasta!"
Jika bukan karena Saka,
bagaimana mungkin keluarga Dimasta bangkit secepat itu?
Galeno mengernyit dan
menggelengkan kepala sambil berkata, "Generasi muda sepertimu tahu apa
tentang seluk-beluk aliansi keluarga?"
"Keluarga Dimasta
hanya merupakan hasil, sementara proses pengambilan keputusan yang konkret
sangat rumit dan melibatkan banyak pertimbangan! Yang Mulia nggak tahu seberapa
banyak usaha yang telah dilakukan!"
"Semua ini karena
Yang Mulia telah mempersiapkan dengan baik, sehingga dapat menggerakkan Leluhur
keluarga Dimasta. Semua prestasi ada pada Yang Mulia, bukan pada Saka!"
Setelah selesai
berbicara, Julio dengan agak tidak sabar memandang Saka dan berkata,
"Cepatlah, kalau terlambat, orang lain nggak akan menunggu!"
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: