Bab 2309
Di tengah keterkejutan
saat melihat keluarga Dimasta tidak memberinya muka, Roni mengernyit dan
berkata, "Pak Ferdi, jangan membuat keributan.”
Ferdi tersenyum dan berkata,
"Aku hanya ingin melihat kualitas Yasmin."
Saat ini, keluarga Romli
sedang merayakan suasana yang meriah dan penuh warna. Banyak keluarga besar
mengirim orang untuk memberikan selamat.
Yasmin duduk di kursi,
lalu memejamkan matanya untuk beristirahat.
Aston dan Darna sedang
menyambut para tamu dari berbagai keluarga, sambil melihat adegan pertikaian
internal di pihak Roni.
Akhirnya, dia melihat
Roni datang. Dia melihatnya datang menghampiri dengan penuh minat.
"Saka sudah membuat
masalah, keluarga Dimasta mungkin datang untuk mendekati Nona Yasmin... "
kata seseorang dengan ekspresi heran.
"Kepala keluarga
yang terhormat datang untuk membersihkan pantat Saka?"
Orang-orang
berdesas-desus, ingin melihat apa yang akan dibicarakan oleh kedua belah pihak.
Namun, Aston hanya
melirik Ferdi dari arah kerumunan, lalu dengan santai berkata, "Pergi beri
tahu Pak Ferdi, Yasmin harus mempersiapkan upacara penerimaan murid. Aku sedang
sibuk, jadi nggak bisa menemui mereka."
Orang-orang terkejut.
Darna juga agak
terkejut. "Kak Aston, dia itu tetap saja seorang kepala keluarga."
Aston tersenyum dan
berkata, "Berani menyinggung Yasmin, harus membayar harga. Kalau nggak,
mereka akan lupa siapa yang menjadi tokoh utama hari ini."
Ferdi hanya berjarak
beberapa langkah dari Aston dan yang lainnya, tetapi dihentikan oleh Darna.
Dia menatap lawannya
sambil berkata dengan sopan, "Pak Ferdi, maaf, Pak Aston dan Yasmin nggak
menerima tamu."
Ferdi agak cemberut.
"Yasmin belum menjadi murid Guru Negara sudah sesombong ini?"
Darna berkata dengan
ekspresi dingin, "Pak Aston bilang, kalau leluhur keluarga Dimasta datang
sendiri untuk meminta maaf, keluarga Romli akan memberikan penghormatan."
Mendengar kata-kata itu,
Ferdi langsung merasa marah dan hendak mengatakan sesuatu.
Namun, Darna tiba-tiba
tersenyum dingin dan berkata, "Yasmin akan segera menjadi murid Guru
Negara, apa kamu berani melukai Yasmin di hadapanku?"
Setelah kata-kata itu
diucapkan, Ferdi menggenggam tinjunya dengan erat sambil menatap lawannya
dengan tatapan dingin, tetapi tidak lagi berbicara.
Namun pada saat itu,
Galeno datang dan menahan bahunya, lalu berkata dengan alis berkerut,
"Jangan membuat masalah, biar aku yang tangani!"
Kemudian, dia menatap
Darna sambil tersenyum ramah dan berkata, "Sampaikan kepada Pak Aston,
jangan bermain-main seperti ini lagi."
"Masalah tadi itu
adalah kesalahan kami, tapi Pangeran Keempat benar-benar ingin merekrut Nona
Yasmin."
Darna dengan penuh minat
meliriknya dan berkata, "Kalau leluhur kalian nggak mau datang, kalian
bisa berdiri di sini menunggu. Mungkin nanti Yasmin akan tergerak oleh
ketulusan kalian dan bersedia untuk menemui kalian."
Setelah mengatakannya,
dia berbalik dan pergi.
Sekarang, Yasmin sangat
populer dan menjadi pusat perhatian dari berbagai pihak, tidak perlu lagi
memberi muka kepada beberapa keluarga lainnya.
Melihat Darna pergi,
eskpresi Julio dan Ferdi menjadi masam.
"Keluarga Romli
sangat angkuh!"
Julio agak marah.
Sebagai kepala keluarga, dia datang sendiri untuk berbicara sudah sangat
merendah, tetapi pihak lain terlalu tidak menghargai.
Ferdi tersenyum dingin
dan berkata, "Dengan adanya Yasmin, mereka pikir mereka sudah makmur dan
nggak menganggap kita serius."
"Gadis
Keberuntungan, murid Guru Negara, harus menghilangkan dendam dengan orang-orang
yang memiliki identitas seperti ini."
Galeno mengerutkan
kening dan hanya berdiri di sana menunggu.
Sepuluh menit kemudian.
Aston datang mendekat,
lalu tersenyum dan berkata, "Maaf sudah membuat kalian menunggu,
sepertinya kalian berdua sangat tulus."
"Yasmin di
mana?" tanya Ferdi dengan mata menyipit.
Galeno menghentikannya,
lalu menatap Aston sambil tersenyum dan berkata, "Pak Aston, kita semua
adalah tujuh keluarga besar, satu darah dan satu cabang, nggak ada konflik yang
nggak bisa diselesaikan. Yang Mulia Roni juga benar-benar ingin merekrut Nona
Yasmin, kenapa kami nggak diizinkan untuk bertemu dengannya?"
Aston tersenyum dan
menjawab, "Keluarga Dinata sudah berbicara, jadi aku dari keluarga Romli
akan menghormatinya."
Galeno merasa senang,
tetapi sesaat kemudian, Aston tersenyum dingin dan berkata, "Begini saja,
biarkan Yang Mulia Roni mengganti beberapa botol nadi naga, lalu bawa Saka ke
sini, dan minta dia untuk berlutut serta meminta maaf di depan umum.
Bagaimana?"
Setelah kata-kata ini
terlontar, Galeno dan Ferdi tidak bisa menyembunyikan kemarahan mereka.
Keduanya ingin dihormati
dan dihargai, bahkan mengajukan persyaratan yang sangat tinggi!
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: