Bab 2311
Yasmin merasa terkejut
dan cemas, lalu bergumam, "Misterius yang mendalam, ternyata Negara Elang
memiliki orang seperti ini... "
Bahkan masih sulit untuk
melihat wajahnya. Hanya berdiri di tengah kabut, matanya terbuka, seolah
menjadikannya satu-satunya fokus di antara langit dan bumi.
Saka juga agak terkejut.
Dia menatap lawan dan tatapannya penuh keraguan.
"Yasmin bisa
mendapatkan guru seperti ini, sungguh membuat orang iri... "
Semua orang menatap
Yasmin dengan penuh rasa iri dan berkata dengan suara kecil.
Ekspresi Galeno terlihat
rumit. Dia menghela napas panjang, tatapannya terhadap Saka makin penuh
kebencian.
Ferdi agak mengerutkan
kening, lalu berkata pada Saka dengan suara kecil, "Hanya seorang murid
Guru Negara, sebenarnya pencapaianmu kelak nggak akan kalah darinya ... "
Ekspresi Roni terlihat
rumit, dia sangat menyesal karena telah melewatkan Yasmin.
"Selanjutnya, kita
persilakan murid Guru Negara untuk naik ke panggung... "
Pelayan baru saja
selesai bicara dengan hormat, Darna langsung menatap Yasmin dengan bersemangat
dan berkata, "Yasmin, giliranmu!"
Yasmin tetap bersikap
tenang, lalu dia perlahan-lahan berdiri di bawah tatapan semua orang. Wajahnya
yang cantik menunjukkan ekspresi angkuh seolah berkata tidak ada yang lebih baik
darinya.
Di antara sekelompok
orang yang duduk, hanya Yasmin yang berdiri, terlihat menonjol di antara
kerumunan orang-orang.
Pelayan melirik Yasmin
sambil tersenyum dan berkata, "Maka, sekarang aku umumkan ..."
"Tunggu
sebentar!"
Yasmin tiba-tiba berbicara,
"Sebelum pengumuman, aku ingin mengatakan satu hal."
Semua orang menatapnya
dengan terkejut setelah mendengar ucapan itu.
Namun, hanya terlihat
Yasmin yang berdiri dengan tangan di punggung dan berkata dengan angkuh, "
Ada seseorang yang mengganggu upacara pengangkatan guru ini dan membuatku
sangat nggak senang. Jika masalah ini nggak diselesaikan, aku akan merasa nggak
nyaman!"
Dia sudah menganggap
dirinya sebagai murid.
Selesai berbicara, dia
melihat wanita di dalam kabut tidak menghentikannya, dirinya makin merasa bahwa
orang itu sangat menghargainya.
Lalu, dia tiba-tiba
berbalik dan menatap seseorang, lalu berkata dengan sangat angkuh, "Saka,
kamu membuat kekacauan dalam upacara penerimaan muridku, kamu nggak
menghormatiku! Apa kamu berani bertarung denganku setelah pengangkatan guruku
selesai?"
Seketika, semua mata
tertuju pada satu tempat. Di tengah tatapan banyak orang, Saka duduk dengan
tenang.
Tatapan orang-orang
berbeda-beda, ada beberapa orang yang tersenyum.
Saka, menjadi pelengkap
dalam upacara penerimaan murid dan harus dijatuhkan oleh Yasmin di depan umum.
Di tengah tatapan
orang-orang yang menonton pertunjukan, Saka melihat Yasmin yang angkuh menatap
ke bawah. Lalu, dia tersenyum dan membalas, "Baiklah, ayo kita
bertarung."
Kini, Yasmin menarik
kembali pandangannya dan tersenyum. Lalu, dia menatap ke atas panggung dan
berkata dengan hormat, "Aku sudah selesai bicara."
"Kalau begitu, kita
lanjutkan," ucap pelayan.
Pelayan meliriknya
sejenak, lalu membuka gulungan dan melihat nama di atasnya. Dia hendak
mengatakan sesuatu, tetapi saat ini, wanita di dalam kabut putih tiba-tiba
mengangkat tangannya dengan santai dan gulungan itu jatuh ke tangannya.
Dia berbicara untuk
pertama kalinya, suaranya yang lembut dan memancarkan kekuatan yang menenangkan
terdengar di seluruh arena.
"Apa kamu bersedia
menjadi muridku?" tanya wanita dalam kabut.
Yasmin menekan
kegembiraan di dalam hatinya, tanpa ragu berlutut di tanah, lalu mengangkat
kedua tangannya untuk menerima gulungan dan menjawab, "Aku bersedia."
Keluarga Romli akhirnya
bersorak dengan heboh, ekspresi Darna dan yang lainnya tampak penuh rasa syukur
dan gembira.
Namun, saat ini, suara
di atas panggung terdengar lagi.
"Aku nggak bertanya
padamu," ucap wanita dalam kabut.
Lalu, gulungan di tangan
Guru Negara terbang bagai sehelai daun yang jatuh, meluncur di udara dan
melewati Yasmin. Akhirnya, di bawah tatapan tertegun semua orang, gulungan itu
perlahan-lahan jatuh ke tangan Saka.
Dalam suasana yang agak
kaku, Guru Negara menatap Saka melalui ruang hampa, lalu bertanya dengan
tenang, "Apa kamu bersedia menjadi muridku?"
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: