Bab 2313
"Memang menantu
keluarga Dimasta!" seru Ferdi.
Ferdi juga sangat
bersemangat. Pada saat bersamaan, dia tidak lupa melirik Galeno dengan tatapan
sinis, lalu mengejeknya, "Bagaimana, masih ingin merekrut murid Guru
Negara?"
"Orangnya ada di
sini, rekrut saja. Oh ya, hampir lupa, sepertinya kamu baru saja menyinggung
murid Guru Negara ini, ya," ujar Ferdi.
Ekspresi wajah Galeno
berubah menjadi pucat. Dia masih menatap Saka dengan ekspresi tidak percaya dan
agak sulit untuk menerima kenyataan.
Namun, dia tahu bahwa
mulai hari ini, Saka akan memiliki sebuah sandaran yang benar-benar tak
terjangkau, bahkan posisinya akan menjadi salah satu surat suara berharga dalam
perebutan takhta.
Darna dengan rasa malu
membantu Yasmin untuk berdiri, lalu berkata, "Yasmin, berdirilah... "
Hari ini, mereka
benar-benar telah dipermalukan!
Tinggal di sini hanya
akan menambah bahan tertawaan.
"Kak Saka,
selamat!" seru Julio.
Julio dan yang lainnya
berkumpul. Mereka merasa sangat terharu.
Meskipun Saka telah
kehilangan kesempatan untuk bergabung dengan Sekte Tersembunyi, dia mendapat
warisan Guru Negara. Pencapaiannya di masa depan juga tidak terbatas.
Dalam sekejap, tatapan
orang-orang dari berbagai keluarga menjadi antusias. Mereka mengikuti arus dan
segera mengepung Saka untuk menjalin hubungan.
Di sudut, tempat
keluarga Atmaja, Lorian juga menatap Saka dengan ekspresi terkejut, dia merasa
terperangah.
Tadi saat Saka
dipersulit oleh Yasmin, dia terus-menerus menundukkan kepala secara diam-diam
dan tidak berani maju, dia takut Saka akan meminta bantuannya.
Dia tidak menyangka
bahwa keadaannya akan berubah seperti ini... Apa dirinya telah kehilangan
kesempatan untuk meningkatkan kesan baik di depan Saka?
Saka melirik sekeliling
dan hanya tersenyum.
Dia tidak peduli dengan
sorakan ini, melainkan peduli bahwa akhirnya hari ini dia memiliki sarana yang
cukup tinggi hingga bisa memberinya kesempatan untuk mewujudkan pembalasan
reformasi Negara Elang.
Namun, saat ini.
Tiba-tiba, sebuah suara
yang seolah-olah menyimpan kebencian dan dendam yang tak terhingga menggema.
"Aku nggak
terima!"
"Saka, kenapa itu
kamu? Bagaimana mungkin kamu pantas?"
Semua orang menatap ke
arah suara dengan terkejut, hanya terlihat ekspresi wajah Yasmin yang penuh
kebencian dan menatap Saka dengan tajam
"Kalian keluarga
Romli sudah hebat, ya. Berani-beraninya menimbulkan masalah di upacara
penerimaan murid Guru Negara dan memprovokasi murid Guru Negara," ujar
Roni.
Saat ini, Roni merasa
lega dan langsung berkonfrontasi dengan mereka.
"Darna, cepat didik
putrimu dengan baik. Jangan membuat keluarga Romli malu di sini!" seru
Ferdi.
Darna dan Aston agak
cemas, mereka segera berusaha menghentikan Yasmin.
Namun, Yasmin meledakkan
energi sejati yang luar biasa dan melepaskan diri dari mereka. Matanya
memancarkan kemarahan yang tak terhingga, lalu berseru, "Saka, apa kamu
berani bertarung denganku? Buktikan bahwa kamu lebih layak menjadi Guru Negara
daripada aku! Guru Negara telah salah memilih orang!"
"Yasmin!"
teriak Darna.
Darna menjadi pucat
karena ketakutan dan ingin segera menghentikannya.
Namun, sudah terlambat.
Sebuah tekanan yang luar biasa turun di tempat, seketika hanya terdengar suara
teriakan yang menyedihkan!
Yasmin langsung berlutut
di tanah dengan kedua kakinya ditekuk!
Di balik kabut putih,
sepasang mata yang memancarkan rasa dingin tertuju pada Yasmin, membuatnya
mengeluarkan teriakan yang memilukan.
"Mohon ampun, Guru
Negara. Ampunilah dia, Guru Negara!"
Darna dan Aston
ketakutan, mereka segera bersujud dan meminta pengampunan.
"Kamu mengira kamu
adalah Gadis Keberuntungan, jadi kamu harus mendapatkan perhatian dariku?"
"Bagiku, kamu nggak
ada artinya," kata Guru Negara.
Suara itu lembut dan
samar, tetapi seolah memiliki beban yang sangat berat. Menekan hingga Aston dan
Darna memuntahkan darah, mereka langsung mengalami luka dalam.
Mereka tampak pucat dan
menunjukkan ekspresi memohon.
Kekuasaan Guru Negara
tidak boleh disinggung, Yasmin telah dipuja terlalu lama sehingga berani
menyinggung Guru Negara.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: