Membakar Langit ~ Bab 2319

 

Bab 2319

 

Ketukan di pintu terdengar.

 

"Sebentar!"

 

Suara wanita yang ceria terdengar, diikuti dengan bunyi langkah kaki tanpa alas yang cepat menghampiri dari balik lantai kayu.

 

Sesaat kemudian, muncul wajah lembut tanpa riasan, penuh pesona alami. Bahkan di tengah malam, kecantikannya seakan menerangi kegelapan.

 

Jovelin, yang sepertinya baru saja mandi lagi, memancarkan aroma yang menggoda. Dia mengenakan gaun tidur sutra berwarna kuning pucat, dengan rambut panjang yang sedikit basah tergerai di bahunya. Kulit putihnya terlihat dari bahu yang sedikit terbuka, sementara dadanya yang penuh tercetak jelas karena kain gaun yang tipis melekat pada kulitnya yang basah.

 

Gaun itu tidak cukup panjang untuk menyembunyikan kakinya yang jenjang dan lurus. Kaki telanjangnya yang putih lembut menyentuh lantai kayu dengan anggun.

 

Jovelin awalnya tampak penuh harapan, karena dia telah berdandan sedikit lebih menggoda untuk menghabiskan malam romantis bersama Lorian.

 

Namun, saat melihat pria asing berdiri di depan pintu, dia terkejut dan langsung menjerit pelan. Dengan cepat, dia menutup tubuhnya dengan pintu sambil berkata gugup, "Kamu ... kamu siapa?"

 

Sayangnya, Saka sudah melihat segalanya dengan jelas. Dia tersenyum sopan, berkata, "Namaku Saka. Aku ke sini untuk membahas sesuatu dengan Lorian. Kamu pasti tunangannya, Jovelin, bukan?"

 

"Saka?"

 

Mendengar nama Saka, ekspresi Jovelin langsung berubah. Di sedikit mengerutkan kening, matanya menyiratkan kewaspadaan. "Lorian akan segera kembali. Kamu tunggu saja di luar," ujarnya ketus.

 

"Di dalam atau di luar, sama saja," jawab Saka dengan santai.

 

Sebelum Jovelin sempat menutup pintu, Saka dengan tenang masuk ke dalam rumah. Teriakan kecil terdengar dari Jovelin, tetapi Saka tidak memedulikannya.

 

Di meja makan, lilin romantis menyala, ditemani dengan steak dan anggur merah.

 

"Wah, Nyonya Jovelin tahu aku belum makan malam, sampai-sampai menyiapkan makan malam romantis begini. Kalau begitu, aku nggak akan sungkan," ujar Saka sambil tersenyum.

 

Lalu, dia mengambil kursi, dan mulai menikmati makanan tanpa ragu.

 

Jovelin, yang terbiasa hidup anggun sebagai gadis terpandang, hanya bisa berdiri terpaku. Dia sama sekali tidak tahu harus bereaksi bagaimana melihat Saka menghancurkan suasana makan malamnya.

 

"Kalau begitu, silakan saja tunggu di sini."

 

Dengan wajah kesal, dia meraih mantel yang tergeletak di sofa, memakainya dengan cepat, dan bersiap untuk naik ke lantai atas.

 

Namun, ketika Jovelin membungkuk untuk mengambil mantel, tubuhnya yang penuh lekukan terlihat dengan jelas.

 

Saka, yang memperhatikan tanpa sengaja, merasa tenggorokannya sedikit kering. Dia menyesap anggur merah di depannya sambil tersenyum, berkata, "Sepertinya Nyonya Jovelin nggak terlalu suka denganku. Jangan-jangan, Lorian sudah menceritakan konflik antara aku dan dia?" tanyanya.

 

Jovelin sebenarnya sangat penasaran tentang hal itu, tetapi Lorian selalu menghindar setiap kali dirinya bertanya. Mendengar pertanyaan Saka, dia tetap menjaga ekspresinya tetap tenang.

 

"Ya, aku sedikit tahu. Tapi setiap orang punya sudut pandang berbeda. Aku ingin mendengar dari sisimu, "balasnya.

 

Setelah berkata demikian, Jovelin duduk kembali. Dalam hatinya, dia berpikir kalau mungkin dia bisa membantu Lorian menyelesaikan konflik ini dengan pendekatan yang lebih lembut.

 

Saka menyadari bahwa tidak ada hambatan dalam memahami pikiran Jovelin. Dia bisa membaca isi hatinya dengan jelas, seolah semua pikirannya tersaji di depan mata.

 

Dia tersenyum tipis, penuh arti, lalu berkata, "Tapi aku ingin mendengar dulu pendapat Nyonya Jovelin. Bagaimana menurutmu cara terbaik untuk menyelesaikan konflik di antara kami?"

 

"Hmm..."

 

Jovelin mengerutkan kening, berpikir sejenak, sebelum akhirnya menjawab, "Marina bagaimanapun adalah wanitamu. Kita ini sudah seperti keluarga besar. Setelah ini, kita juga jadi kerabat, bukan? Kamu tentu nggak bisa terus begini... "

 

"Marina sudah memutuskan hubungan dengan keluarga Minjana!" potong Saka dengan dingin.

 

Jovelin tertegun sejenak, tetapi kemudian tersenyum kecil dan menggelengkan kepala. "Itu cuma ucapan di mulut, 'kan? Nggak peduli apa konfliknya dengan keluarga, pada akhirnya, dia adalah bagian dari keluarga kami. Kalau keluarga Minjana benar-benar ada dalam masalah, apa dia tega berdiam diri?"

 

"Kamu sungguh berpikir begitu?" balas Saka, memandangnya dengan kaget.

 

"Tentu saja. Keluarga adalah segalanya! Kami, wanita-wanita ini, segalanya yang kami miliki adalah untuk keluarga. Pada akhirnya, Marina pasti akan kembali pada keluarga. Apa itu salah?"

 

Nada bicara Jovelin terdengar begitu wajar, seolah itu adalah kebenaran mutlak.

 

Wanita ini... Saka menyadari bahwa dia telah sepenuhnya terpengaruh oleh nilai-nilai tradisional keluarga besar, menjadi contoh sempurna dari seorang gadis keluarga terpandang yang patuh.

 

Dia tersenyum, kali ini sedikit lebih tulus dan berkata, "Hmm, apa yang kamu katakan ada benarnya. Lorian memang sangat beruntung bisa menikahi wanita seperti kamu."

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2319 Membakar Langit ~ Bab 2319 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 16, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.