Membakar Langit ~ Bab 2320

  

Bab 2320

 

"Ah, nggak juga," ujar Jovelin dengan senyum kecil.

 

Sebagai seseorang yang selalu haus akan pengakuan, pujian Saka membuatnya langsung melupakan rasa tidak suka terhadap pria itu. Bahkan, dia mulai merasa Saka terlihat cukup menyenangkan.

 

Saka memperhatikan perubahan ekspresinya dengan santai, lalu tersenyum tipis. Dia mulai mengobrol ringan dengan Jovelin, tanpa benar-benar peduli dengan pandangannya.

 

Dia tahu, nilai-nilai tradisional yang tertanam kuat dalam diri Jovelin tidak akan mudah berubah. Maka, dia hanya sekadar mengikuti pembicaraan untuk membuat suasana lebih santai. Hal ini, tanpa sadar, membuat Jovelin makin bersemangat berbicara. Bahkan, dia meneguk beberapa gelas anggur merah tanpa terasa.

 

Ketika seseorang mulai merasa nyaman dengan lawan bicaranya, dia cenderung secara tidak sadar akan condong ke depan saat berbicara. Jovelin pun demikian, tanpa menyadari bahwa gerakannya membuat bagian dadanya yang penuh terlihat sedikit terbuka. Saka hanya bisa menyipitkan mata, mencoba tetap tenang meski kilatan putih itu membuat pandangannya sedikit kabur.

 

Jika orang lain pusing saat menonton film 3D, Saka pusing melihat "33D".

 

"Jovelin, kamu sedang ngobrol dengan siapa?"

 

Pintu kamar terbuka tiba-tiba, memperlihatkan Lorian yang masuk dengan wajah penuh tanda tanya.

 

Namun, keraguan itu berubah menjadi keterkejutan luar biasa ketika dia melihat Saka tengah menikmati makan malam romantis bersama istrinya. Lilin menyala, anggur merah di meja, dan obrolan penuh tawa, seolah-olah mereka pasangan pengantin baru.

 

Yang lebih menghancurkan hatinya, pandangan Saka jelas tertuju pada bagian tubuh Jovelin yang terbuka karena posisinya.

 

Dia datang ke rumahku untuk merebut istriku?

 

Lorian merasa darahnya mendidih. Dalam hati, dia memaki habis-habisan Saka.

 

Jovelin, yang sedikit mabuk, tidak menyadari kegelisahan suaminya. Dia berjalan menghampirinya sambil tersenyum manis, merangkul lengannya, berkata, "Lorian, Kak Saka datang untuk menyelesaikan perselisihan. Kami ngobrol dengan baik, dan aku rasa dia orang yang menarik."

 

Setelah mengobrol, kesan Jovelin terhadap Saka berubah drastis. Dia kini melihatnya sebagai pria humoris dan menawan, jauh berbeda dari gambaran buruk yang pernah didengar dari Lorian.

 

"Kak Lorian sudah pulang? Aku dan istrimu berbincang sangat menyenangkan, sampai-sampai aku hampir lupa soal masalah di antara kita," ujar Saka, memutar gelas anggur di tangannya dengan senyum penuh arti.

 

Wajah Lorian sedikit berkedut, lalu dengan suara tegas dia berkata kepada Jovelin, "Kamu naik ke atas dulu."

 

"Eh? Tapi aku bisa membantumu..."

 

"Naik ke atas!" bentaknya.

 

Nada suaranya membuat Jovelin terkejut. Dengan wajah sedikit terluka, dia akhirnya menurut dan bergegas naik ke lantai atas.

 

Ketika pandangannya hilang dari ruangan, Lorian duduk di seberang Saka, memaksakan senyuman." Maafkan istriku. Dia nggak paham etiket, mungkin membuat Kak Saka nggak nyaman."

 

Namun, dengan nada tegas dia menambahkan, " Tapi aku ingin menegaskan, istriku adalah batasku. Aku nggak akan mentolerir siapa pun yang menyentuhnya."

 

Sebagai sesama pria, dia tahu persis apa yang mungkin dipikirkan Saka, dan dia ingin memastikan batas itu jelas.

 

Peringatan tidak langsung itu dilontarkan agar Saka tidak melampaui batas itu.

 

Saka tersenyum tipis, meletakkan gelas anggurnya, lalu berkata dengan santai, "Menurutku, istrimu jauh lebih tahu batas daripada dirimu. Setidaknya, dia nggak bermain-main di belakangku dengan tipu daya murahan."

 

Lorian sedikit terpaku. "Aku nggak mengerti apa maksud Kak Saka... "

 

Brak!

 

Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Saka mengangkat botol anggur dan menghantamkannya langsung ke kepala Lorian. Botol itu pecah berkeping-keping, dan anggur merah mengalir dari kepala Lorian, bercampur dengan darah, membasahi rambut dan wajahnya.

 

Di bawah tatapan penuh keterkejutan dan kemarahan Lorian, Saka menekan kedua tangannya ke atas meja, tubuhnya condong ke depan. Dia menatap mata Lorian dengan tajam, matanya penuh amarah, lalu berkata dengan nada menggertak, "

 

Jangan pikir aku nggak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku! Lorian, kamu benar-benar berani mempermainkanku!"

 

Tekanan itu terasa nyata. Suasana mendadak menjadi mencekam.

 

"Kamu ... Kamu ... "

 

Lorian tergagap, wajahnya mendadak pucat pasi. Tatapannya gemetar, tidak berani menatap balik Saka. "Kamu sudah tahu? Bagaimana mungkin ?" ujarnya penuh ketakutan.

 

"Kenapa nggak mungkin?"

 

Saka menyeringai sinis, suaranya dingin seperti es saat berkata, "Bagaimana kalau aku ceritakan ini ke Jovian? Atau, mungkin kamu ingin bicara sendiri padanya?"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2320 Membakar Langit ~ Bab 2320 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 16, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.