Membakar Langit ~ Bab 2335

 

Bab 2335

 

Lorian berjaga sepanjang malam hingga hampir tertidur. Dia buru-buru bangkit ketika melihat Saka, lalu berkata, "Pak... Pak Saka, kamu sudah keluar?"

 

Saka tersenyum sambil meliriknya, lalu berkata, " Kamu sangat setia menjalankan tugas, bagus sekali."

 

"Terima kasih atas pujiannya, Pak Saka..."

 

Lorian merasa amarah dalam hatinya kembali berkobar. Namun, dia menahannya dengan rasa terhina, lalu berkata dengan suara pelan, "Pak Saka, Yasmin tadi malam kembali mengirimkan surat tantangan. Dia mengingatkan agar kamu jangan sampai absen dari duel enam hari lagi."

 

Saka tersenyum lagi sambil menatap Lorian. "Kamu ingin melihatku dipukuli, ya?"

 

"Omong kosong, tentu saja ingin!" batin Lorian.

 

Namun, dia buru-buru menjawab, "Tentu saja nggak! Aku hanya mengingatkan. Kalau kamu nggak datang, seluruh Kota Sentana akan mencemoohmu! Kamu harus segera kembali untuk berlatih sungguh-sungguh

 

"Dengan kata lain, cepatlah pergi dari kediaman keluarga Atmaja! Jangan lagi membuatku menjadi penjaga pintu untukmu!" pikir Lorian.

 

Saka memikirkan Yasmin, lalu tertawa dingin. "Aku memang harus berlatih keras... "

 

Setelah berkata demikian, dia melangkah pergi.

 

"Dasar bajingan, akhirnya kamu pergi juga!" pikir Lorian.

 

"Aku akan mengantarmu!" ujar Lorian yang merasa sangat lega. Namun, sesaat kemudian dia tertegun.

 

Dia bertanya, "Eh, Pak Saka, kamu mau pergi ke mana?"

 

Lorian hanya bisa tertegun melihat Saka yang berjalan seolah kembali ke rumahnya sendiri.

 

Saka langsung masuk ke vila yang dia tempati bersama Jovelin!

 

"Waktu pagi adalah saat terbaik untuk memulai hari! Aku harus berlatih keras! Nyonya Jovelin, aku kembali lagi! Sudah bangun? Ayo kita lakukan olahraga pagi!" ujar Saka.

 

Lorian hanya bisa berdiri terpaku. Tubuhnya terasa lumpuh.

 

Selama enam hari berikutnya, Saka sama sekali tidak pulang ke rumahnya sendiri!

 

Dia terus tinggal di kediaman keluarga Atmaja selama enam hari penuh!

 

Setiap hari, setelah keluar dari kamar Jovelin, dia akan langsung menuju kamar Kelly!

 

Kesibukannya benar-benar luar biasa!

 

Awalnya, setiap kali melihat Saka keluar masuk dari kedua kamar itu, Lorian merasa sangat marah hingga hampir meledak!

 

Setiap malam, dia tidak bisa tidur karena diliputi amarah.

 

Setelah beberapa hari berlalu, rambutnya bahkan mulai rontok.

 

Namun, setelah itu Lorían mulai merasa mati rasa.

 

Setelah mengalami begitu banyak luka batin, manusia memang cenderung menjadi kebal.

 

Lorian bahkan mulai curiga, apakah Saka sudah yakin akan kalah dan memutuskan untuk mati di tempat tidur dengan seorang wanita sebelum duel hidup dan mati?

 

Akhirnya, hari duel yang menentukan pun tiba.

 

Di luar ruang tamu vila lantai satu.

 

Lorian mondar-mandir dengan cemas, wajahnya berubah-ubah sambil bergumam, "Apa jangan-jangan bocah ini merasa takut, jadi memilih menghindari pertarungan?"

 

Bagaimanapun juga, meski Saka menggunakan latihan tubuh khusus, tidak ada cara berlatih yang seperti ini. Energi sejati belum terkumpul banyak, tetapi kakinya pasti sudah lemas duluan.

 

Lorian kembali melirik jam dinding. Sudah pukul tujuh pagi, sementara upacara pemberian gelar Raja akan dimulai siang nanti!

 

"Sialan! Dasar bajingan! Tujuh hari aku menunggu hanya untuk melihatmu dipukuli!" pikir Lorian.

 

"Kak Lotian, apa kamu menungguku di sini?"

 

Tiba-tiba, terdengar suara malas..

 

Lorian buru-buru mengangkat kepala, menatap ke arah suara itu dengan penuh semangat.

 

Saka sudah berpakaian dengan rapi, sementara satu tangannya memeluk Jovelin yang langkahnya goyah. Wajah Jovelin tersipu seperti setelah mencapai puncak kenikmatan. Kini, dia benar-benar tampak seperti seorang wanita dewasa yang memesona.

 

Lorian tidak pernah merasa begitu bahagia melihat kemunculan Saka.

 

"Upacara pemberian gelar Raja akan dimulai siang ini, tapi kamu belum muncul. Seluruh Kota Sentana sudah mulai membicarakanmu ! Bahkan Pangeran Keempat katanya hampir gila mencarimu!" kata Lorian dengan terburu-buru sambil menahan kegembiraannya.

 

"Apa mereka semua takut aku akan melarikan diri sebelum bertarung? Kalau begitu, aku harus memberi mereka kejutan. Ini juga agar mereka bisa menyaksikan sendiri... "

 

Saka tersenyum simpul. Matanya memancarkan sedikit semangat pertempuran. Dia melangkah keluar dengan mantap sambil berkata, "Bagaimana gadis yang mereka puja-puja sebagai Gadis Keberuntungan itu akhirnya aku tundukkan di bawah kakiku!"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2335 Membakar Langit ~ Bab 2335 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 16, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.