Membakar Langit ~ Bab 2336

 

Bab 2336

 

Pada saat yang sama, di kediaman keluarga Romli, suasana sedang kacau balau.

 

"Hari ini adalah upacara pemberian gelar Raja, tapi kenapa praktisi pedang itu belum juga datang untuk menguji Yasmin? Apakah ada kabar dari Pangeran Ketiga?"

 

"Belum ada. Sebelum Yasmin lulus ujian dari praktisi pedang, dia nggak diizinkan hadir di upacara pemberian gelar Raja!"

 

"Kenapa Pangeran Ketiga begitu keras kepala? Waktu untuk upacara pemberian gelar Raja sudah makin dekat!"

 

Di ruang tamu, Tetua Besar dari keluarga Romli, Aaron, tampak berjalan mondar-mandir dengan tangan di punggung. Wajahnya tampak sangat muram.

 

Wajah Darna tampak pucat, sangat gelisah, terus menerus menatap ke arah pintu.

 

Sementara itu, Yasmin duduk dengan tenang, matanya tertutup, sementara wajahnya tetap dingin tanpa ekspresi.

 

"Semua anggota keluarga sudah menunggu di lokasi upacara pemberian gelar Raja. Mereka hanya menunggu Yasmin muncul hari ini untuk mengalahkan Saka!" kata Darna dengan penuh kegelisahan.

 

"Bagaimana kalau kita meminta Pangeran Ketiga memberi kelonggaran lagi?" lanjut Darna.

 

Aaron menatap pintu dengan tatapan tajam. Setelah berpikir sejenak, dia menggertakkan giginya sembari berkata, "Leluhur sudah mengatakan kalau praktisi pedang itu akan datang hari ini. Tunggu saja! Selain itu, hanya dengan Yasmin muncul setelah melewati ujian praktisi pedang, kita bisa menghapus bersih penghinaan sebelumnya!"

 

Sementara itu, Saka justru sedang berjalan dengan santai menuju Istana. Kekaisaran, ditemani oleh Lorian.

 

"Kamu benar-benar nggak terburu-buru, ya? Kalau begini terus, kamu bisa sampai saat upacara pemberian gelar Raja sudah mulai!" keluh Lorian sambil mendesak.

 

"Apa yang kamu tahu? Orang penting harus muncul paling terakhir," jawab Saka sambil meliriknya.

 

Lorian menatapnya dengan curiga. Dia berpikir dalam hati, "Jangan-jangan Saka hanya mencari alasan untuk menunda waktu, supaya nggak perlu menghadapi Yasmin?"

 

Namun, tiba-tiba dari langit melintas bayangan putih yang bergerak dengan kecepatan luar biasa dari luar kota!

 

"Siapa itu? Berani sekali terbang di atas Kota Sentana!" seru Lorian dengan penuh amarah.

 

Kota Sentana adalah tempat yang sangat dijaga dengan ketat. Bahkan seorang master ilahi pun tidak diizinkan bertindak sembarangan!

 

Saka memandang dengan rasa ingin tahu. Yang dia lihat adalah seorang wanita berbaju putih bersih, tanpa noda.

 

Dia tampak membawa pedang panjang di punggungnya. Pedangnya tampak kuno, dengan banyak bercak-bercak karat.

 

Wanita itu berambut panjang terurai, wajahnya sangat cantik, tetapi memancarkan aura dingin yang mengintimidasi. Seolah-olah dia bukan manusia, melainkan sebilah pedang!

 

Saka terpaku sejenak. Dia merasakan sesuatu yang tidak asing, seperti saat pertama kali bertemu dengan Gilbert.

 

Meskipun tingkatan kekuatan mereka berbeda, aura tajam dari teknik pedang mereka serupa. Namun, teknik pedang wanita ini jauh lebih ekstrem dan murni dibandingkan Gilbert!

 

Orang biasa yang merasakan aura tajam dari teknik pedang semacam itu mungkin akan takut dan menjauh. Namun, Saka justru merasa tertarik, dengan hati-hati mengamati lebih lanjut.

 

Saat wanita itu mendekati Kota Sentana, ada banyak orang yang berseru kaget serta marah, memerintahkannya untuk turun.

 

Namun, wanita itu sama sekali tidak peduli dengan teriakan mereka. Pandangannya tiba-tiba tertuju pada Saka. Día langsung turun dari langit, berdiri di hadapan Saka dan Lorian.

 

Dia tidak memedulikan Lorian meski tingkatan kekuatannya lebih tinggi, malah langsung memandang Saka.

 

Wanita itu berkata dengan sedikit rasa penasaran, " Kamu berani mencoba merasakan teknik pedangku? Kamu memiliki hati yang baik, bakat yang luar biasa, serta energi sejati yang kokoh."

 

Saka tampak tertegun. Hanya dengan sekali pandang, wanita ini sudah bisa menilai begitu banyak tentang dirinya. "Apakah kamu yang punya teknik membaca pikiran, atau aku?" pikir Saka heran.

 

Saka bertanya dengan ekspresi aneh, "Siapa kamu?"

 

Pada saat ini, wanita itu tiba-tiba menghunus pedangnya, lalu menunjuk ke arah Saka. "Kamu nggak buruk. Kamu layak untuk menerima satu seranganku. Ayo, biarkan aku menguji kemampuanmu! Mungkin kamu bisa menjadi seorang praktisi pedang!"

 

Saka tampak kebingungan. Astaga, siapa wanita ini sebenarnya?

 

Kenapa dia begitu suka bertarung?

 

Pada saat itu, tiba-tiba pasukan penjaga kota datang, lalu berteriak dengan marah, "Siapa yang berani bertindak lancang dengan terbang di atas Kota Sentana?"

 

Wanita itu mengangkat pedangnya. Aura tajam dari energi pedangnya langsung menyebar ke segala arah. Dalam sekejap, pakaian para pasukan penjaga kota robek di beberapa bagian. Namun, yang luar biasanya, tidak ada satu orang pun yang terluka!

 

Semua orang tercengang, langsung bersiap memanggil bala bantuan.

 

Namun, Lorian tiba-tiba berteriak keras, "

 

Semuanya berhenti!"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2336 Membakar Langit ~ Bab 2336 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 16, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.