Membakar Langit ~ Bab 2339

  

Bab 2339

 

Beberapa saat kemudian, Clara menghela napas pelan sambil menggelengkan kepala. Dia berkata, Sudahlah, sepasang mata ini memang terlalu langka. Di dalam sekte, ada beberapa orang tua yang percaya pada takhayul tentang keberuntungan. Aku nggak ingin berdebat dengan mereka lagi. Anggap saja kamu lolos dengan susah payah."

 

Setelah mendengar ini, semua orang langsung bersorak gembira.

 

"Yasmin, kamu berhasil! Kamu berhasil!" seru Darna dengan penuh semangat.

 

Namun, Yasmin hanya menurunkan tangannya yang menutupi matanya, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia tahu bahwa keberhasilannya hanya berkat mata yang dia ambil dari Adriel.

 

Ujian ini membuatnya merasa sangat tidak puas.

 

"Kelak, meski tanpa kedua mata ini, aku tetap akan bisa mengalahkanmu !" kata Yasmin dengan tiba-tiba.

 

Clara meliriknya sembari berkata, "Kenapa harus menunggu nanti? Kalau kamu benar-benar punya tekad, langsung saja tolak Sekte Furia sekarang juga. Apakah kamu berpikir bahwa tanpa bantuan Sekte Furia, kamu nggak bisa mengalahkanku, 'kan?"

 

Yasmin mengepalkan tinjunya erat erat, menggigit bibirnya tanpa berkata apa-apa.

 

Ekspresi Clara menunjukkan sedikit kekecewaań."

 

Kalau kamu berani menolak, aku mungkin akan lebih menghargaimu. Sayang sekali, kamu tetap nggak berani ... Hatimu terlalu ekstrem, ini bukan jalan yang benar. Kalau kamu nggak bisa mengubahnya, sepasang mata sebaik apa pun, keberuntungan sebesar apa pun, semuanya akan sia -sia bagimu."

 

Setelah berkata demikian, Clara tidak memedulikannya lagi. Dia menggelengkan kepala, berbalik untuk pergi.

 

"Berhenti!"

 

Tiba-tiba, Yasmin berseru.

 

Clara berbalik memandangnya, bertemu dengan sepasang mata tajam yang penuh rasa tidak puas. " Hari ini, aku akan mengalahkan seorang yang katanya genius, untuk membuktikan kekuatanku di hadapanmu!"

 

Darna buru-buru berkata, "Yang Mulia, orang yang ingin dikalahkan Yasmin itu bernama Saka.

 

Dibandingkan dengan Yasmin, bakat dan hatinya memang lebih lemah, tapi dia cukup terkenal sebagai seorang genius di Kota Santana. Bagaimana kalau kamu menyaksikan kemampuan Yasmin secara langsung?"

 

Ketika mendengar ini, Clara agak terkejut. "Kamu bilang bakat dan hati Saka lebih lemah daripada Yasmin?"

 

Darna tertegun sejenak, lalu menjawab dengan yakin, "Tentu saja! Mungkin kamu nggak tahu tentang orang ini, tapi dia hanya pandai merayu pejabat tinggi, menjilat yang berkuasa, serta mendapatkan sumber daya karena koneksinya. Itu sebabnya dia punya reputasi."

 

Ekspresi Clara menjadi makin aneh.

 

Apakah seseorang yang pandai menjilat yang berkuasa, akan menolak kesempatan menjadi praktisi pedang?

 

Apakah seseorang dengan hati yang licik, berani mengamati teknik pedangnya?

 

Pada saat ini, Darna yang masih berharap, melanjutkan kata-katanya, "Yang Mulia, kalau kamu nggak ada urusan lain, bagaimana kalau ikut pergi melihatnya? Yasmin pasti nggak akan mengecewakanmu!"

 

Clara berpikir sejenak, lalu berkata, "Tunjukkan jalannya!"

 

Pada saat itu, di Istana Kekaisaran, upacara pemberian gelar Raja sedang dipersiapkan dengan sangat megah. Semua pejabat tinggi berkumpul di depan aula utama istana.

 

Waktu terus berlalu, hingga mendekati tengah hari.

 

Galeno melirik ke arah matahari yang hampir mencapai puncaknya, lalu berkata dengan gelisah, " Apa yang sedang dilakukan oleh Saka? Kenapa dia belum datang juga?"

 

"Kenapa panik? Kalau Saka belum datang, pasti ada alasannya!"

 

Ferdi juga merasa agak gelisah, tetapi dia tetap membela Saka meski sambil mengerutkan kening.

 

"Alasan apa? Untuk pertempuran seperti ini, seharusnya dia mencari para ahli untuk berlatih, mempersiapkan diri sebelumnya. Tapi apakah selama ini dia pernah meminta bimbingan dari leluhur keluarga Dimasta kalian?" kata Galeno dengan wajah muram.

 

Ferdi terdiam sejenak, lalu dengan kesal berkata, Saka itu seorang genius, untuk apa dia butuh bimbingan?"

 

Galeno hendak membalas, tetapi Roni yang tidak sabaran langsung memotong, "Sudah cukup! Bukankah waktunya belum habis? Tunggu saja!"

 

Galeno mengerutkan keningnya sembari berkata, " Aku hanya takut Saka akan menghindari pertarungan. Ini bisa merusak reputasimu. Pihak Reagan terlihat sangat percaya diri ... "

 

Sambil berkata demikian, Galeno melirik ke arah yang lain.

 

Di tempat duduk lain, Reagan tampak duduk dengan tenang. Ada empat orang master ilahi yang berdiri di belakangnya dengan penuh wibawa.

 

Di sampingnya, ada Alex, kepala keluarga Romli, yang tampak tersenyum ramah sambil memimpin para pejabat untuk memberi selamat serta menyerahkan hadiah.

 

Menghadapi semua ini, Reagan tetap tampak acuh tak acuh.

 

Tiba-tiba, Reagan mengangkat pandangannya, memandang ke arah Roni. Dia berkata sambil tersenyum, "Roni, apakah kamu sudah menyiapkan hadiah untuk upacara pemberian gelar Raja ini?"

 

Roni menjawab dengan nada datar, "Aku nggak seperti kamu yang memimpin pasukan di luar dan bisa melakukan korupsi. Aku hanya orang sederhana.”

 

"Apa maksud Pangeran Keempat?" ujar Selly yang langsung marah.

 

Reagan melambaikan tangan untuk menenangkannya, lalu hanya tersenyum. "Di mana Saka? Aku dengar dia ingin menghindari pertempuran?"

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2339 Membakar Langit ~ Bab 2339 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 16, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.