Bab 2350
Begitu kata-kata itu
keluar dari mulutnya, Yasmin merasakan hawa dingin menyelimuti tubuhnya. Itu
adalah tatapan dingin Clara yang tertuju padanya, berjalan mendekatinya
perlahan.
Bukannya takut, Yasmin
malah dengan tegas membalas tatapannya, tak mau mengalah.
Dia sadar bahwa para
praktisi pedang itu agaknya memang suka dengan orang yang keras kepala.
Namun, Clara justru
langsung menamparnya!
"Buat apa kamu
bersikap keras kepala? Apa kamu nggak sadar bagaimana kamu bisa lulus ujian
itu? Berani-beraninya menyamakan dirimu dengan Saka. Memangnya kamu punya
kemampuan seperti dia?"
"Kamu mau keluar
dari Sekte Furia, 'kan? Oke, anggap saja urusan ini selesai! Tapi, kalau aku
melihatmu di Sekte Furia lagi, bersiaplah, aku nggak akan segan memukulmu
setiap kali aku melihatmu!"
Clara, seperti pedang
yang tak tertandingi yang diprovokasi, langsung mengeluarkan aura yang begitu
mengintimidasi, seolah pedang yang ditarik dari sarungnya!
Ucapannya menusuk hati
bak pisau yang tajam, membuat semua orang terpaku. Yasmin hanya bisa menahan
sakit hati, wajahnya memucat, dan tangannya terkepal. Yasmin menatap lawannya dengan
kebencian yang luar biasa!
Namun, dia hanya
menggertakkan gigi tanpa membalas sepatah kata pun.
"Yasmin masih muda
dan kurang paham situasi. Dia jelas nggak akan keluar dari Sekte Furia,"
jelas Aston. Dia buru-buru menjelaskan, "Aku mohon pengertian yang
Mulia."
"Pengertian ?
Kalian berani menyinggung genius yang aku pilih, lalu masih berani meminta
pengertian dariku?"
Clara berseru,
"Awalnya, aku nggak mau membuat kalian terlalu malu, tapi sekarang, aku
juga malas buat mengurus kalian."
"Dengar baik-baik!
Dalam ujian, Yasmin sama sekali nggak mampu menahan teknik pedangku. Aku
sengaja memberi kelonggaran supaya dia lulus ujian."
"Menurutku, dia
jauh lebih buruk dibandingkan dengan Saka. Kalau bukan karena dia punya
sepasang mata yang luar biasa, aku nggak akan pernah meliriknya!"
Seketika, semua orang
yang mendengar itu langsung terkejut dan menatap Yasmin.
Yasmin ternyata lolos
ujian hanya karena diberi kelonggaran?
Ketika hal ini
terungkap, semua anggota keluarga Romli langsung pucat pasi.
Roni juga tertegun
sejenak. Dia menatap Yasmin dengan tatapan sinis, lalu tertawa kecil sambil
menggeleng. Roni berkata, "Setelah ribut-ribut, ternyata cuma palsu
belaka. Kak Reagan, percuma saja kamu menganggapnya istimewa."
Raut wajah Reagan
seketika berubah muram. Dia menatap Yasmin dan bertanya, "Apa itu
benar?"
Yasmin seperti telah
dilucuti pakaiannya. Dia berdiri di sana dengan kepala tertunduk, tanpa berkata
sepatah pun. Kepalan tangannya perlahan makin erat, ekspresinya makin
memperlihatkan kebencian yang mendalam.
"Berlututlah dan
akui Saka sebagai tuanmu."
Clara berkata dengan
nada datar, memandang Yasmin dengan tanpa ekspresi.
Pada saat ini, semua
mata tertuju pada keluarga Romli, terutama Ferdi dan yang lainnya, yang
jelas-jelas menikmati penderitaan mereka.
"Yang Mulia! Yasmin
adalah orang yang dibutuhkan oleh sekte. Dia adalah Gadis Keberuntungan."
Darna, yang memiliki
status terendah di sana, tidak dapat menyembunyikan kemarahannya. Dia maju
untuk membela putrinya. "Demi Saka, Anda rela mengorbankan Gadis
Keberuntungan. Bagaimana Anda akan menjelaskan ini kepada sekte?"
"Mudah saja, suruh
Saka membuktikan kalau dia jauh lebih hebat daripada Yasmin. Selesai,
'kan?"
Clara langsung menoleh
ke Saka dan berkata, " Tunjukkan kemampuanmu pada mereka. Biar aku punya
alasan untuk memberikan penjelasan kepada tetua sekte."
Di bawah tatapan semua
orang, Saka berpikir sejenak sebelum berkata, "Aku nggak mau membuktikan
apa pun pada siapa pun! Tapi, kalau urusannya mempermalukan Yasmin, aku akan
dengan senang hati melakukannya."
Setelah berkata seperti
itu, sorot matanya sedikit bersinar. Tiba-tiba ada kabut putih menyelimuti area
itu, membuat sekelilingnya terbungkus di dalamnya.
Semua orang yang
menyaksikan merasa Saka seolah -olah menghilang.
Tak lama setelah itu,
Saka muncul lagi. Yasmin merasa ada sesuatu yang dingin menyusup di
punggungnya. Dengan penuh keterkejutan, dia mendongak, hanya untuk mendapati
Saka berdiri di hadapannya.
Sambil tersenyum, Saka
mengangkat tangan dan menamparnya.
Suara tamparan keras
menggema. "Plak!"
"Ini sudah cukup
membuktikan, 'kan?" tanyanya sambil tersenyum manis, menatap kerumunan.
Semua yang hadir terdiam, terpaku seperti patung.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: