Membakar Langit ~ Bab 2351

 

Bab 2351

 

Wajah Yasmin perlahan mulai merah dan bengkak, tetapi dirinya tidak sempat bereaksi, kini dia memandang Saka dengan sulit percaya. Kenapa dia bisa muncul di hadapannya tanpa peringatan?

 

Dirinya hampir kambuh, tetapi Alex menahan bahunya. Dengan wajah cemberut dia menatap Saka, lalu berkata, "Ini adalah teknik ilusi dari Guru Negara!"

 

"Dia nggak menggunakan semua kekuatan tempurnya tadi!" lanjutnya.

 

Terdengar sebuah suara yang begitu bergema di tengah arena.

 

Dengan suara ini terdengar, kini suasana di sana menjadi sangat tenang.

 

Semua orang menatap Saka dengan tertegun dan wajah mereka dipenuhi dengan ekspresi sulit dipercaya.

 

Sedangkan Darna dan yang lainnya seketika menjadi pucat, semuanya tampak kehilangan semangat.

 

Begitu juga dengan Roni dan yang lainnya, mereka semua memandang Saka dengan tatapan mustahil.

 

Yasmin mengeluarkan semua caranya, tetapi Saka bahkan tidak menggunakan semua cara terakhirnya.

 

Yasmin di samping tiba-tiba berteriak marah, " Nggak mugkin. Nggak akan mungkin. Kamu nggak mungkin belajar seni bela diri Guru Negara dengan secepat ini! Ini baru berapa hari berlalu!"

 

Saka berkata dengan tenang, "Maaf, inlah yang disebut sebagai dunia para genius teratas. Memang berbeda dengan seperti yang kamu bayangkan, bahkan hingga kamu mati pun nggak akan mencapai tingkat sepertiku."

 

"Puffh!"

 

Yasmin menunjuk wajah Saka dengan ekspresi marah seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia tiba-tiba muntah darah.

 

Siapa sangka pada saat ini terdengar suara bicara dengan nada marah dan tidak puas.

 

"Ini yang ingin kamu tunjukkan padaku? Jangan coba-coba mengelabuiku dengan yang nggak berguna ini! Tunjukkan kemampuanmu yang sebenarnya!"

 

Kini semua orang terpaku setelah mendengar perkataan tersebut.

 

Saka melihat ke arah Clara, sambil mengerutkan kening dia berkata, "Benar-benar habis, bahkan setetes pun nggak ada lagi."

 

"Masih berpura-pura!" ujar Clara.

 

Clara mendengus dingin dan tiba-tiba mencabut pedang di belakangnya, lalu menusukkannya ke arah Saka.

 

Pedang tersebut dipenuhi karat dan tampaknya bisa patah kapan saja.

 

Namun, begitu pedang ini dikeluarkan, niat tajam yang tak terhingga terlihat begitu jelas, seolah-olah segala sesuatu di depan mata akan terbuka.

 

Menghadapi pedang itu, Saka tetap tidak mengeluarkan pedangnya dan juga tidak melakukan gerakan apa pun. Dia menatap langsung pedang itu dengan tatapan tenang.

 

Terdengar suara lembut dari niat pedang, tetapi ujung pedang justru berhenti setengah inci di depan dahi Saka dan tidak bisa maju sedikit pun.

 

Seperti ada kekuatan tak terlihat sedang menahan pedang ini.

 

"Ujian teknik pedang?"

 

"Lolos dengan begitu mudah?"

 

Seseorang terkejut. Serangan pedang ini hanyalah teknik pedang yang langsung mengarah ke hati.

 

Hanya jiwa petarung yang tak tergoyahkan yang dapat menghadang pedang ini. Jika seorang pengecut, hatinya akan terlukai oleh teknik pedang.

 

Saka malah begitu mudahnya lolos dari ujian teknik pedang.

 

"Sudah kamu lihat? Inilah baru dianggap benar-benar lolos dari ujianku," ujar Clara.

 

Clara menunjukkan ekspresi agak puas sambil melihat ke arah Yasmin.

 

Melihat situasi ini, wajah Yasmin makin menyeramkan, seolah-olah mengalami penghinaan yang sangat besar.

 

Dulu dia bahkan tidak berhak membuat Clara mengeluarkan pedangnya.

 

Di saat Clara merasa puas dan ingin menyimpan pedangnya, tiba-tiba dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa menyimpan pedang tersebut.

 

Karena tas penyimpanan Saka bergetar, lalu sebuah pedang setengah jadi berhasil keluar dan terjatuh ke tangan Saka!

 

Pedang setengah jadi bergetar, lalu terdengar suara dering pedang tersebut!

 

Dering pedang seperti raungan yang terdengar sangat marah. Bagaikan seekor binatang buas telah diprovokasi oleh lawannya!

 

Saka juga terpengaruh oleh teknik pedang itu.

 

Darahnya mendidih, dia mengelus badan pedang dan berkata sambil tersenyum, "Ingin bertarung karena nggak rela? Kalau begitu lakukanlah sesuai keinginanmu."

 

Dia langsung menusukkan pedangnya ke arah Clara!

 

Pedang di tangan Clara juga bergetar, seperti terbangun karena terkejut. Clara menatap Saka dengan ekspresi terkejut, tersenyum sambil menyambut dengan pedangnya!

 

Kring!

 

Suara keras dari gesekan logam terdengar!

 

Percikan api dan semangat kedua pedang makin membara!

 

Satu serangan gagal, kini Saka mengangkat pedangnya lagi, dengan lembut menyentuh ke atas dan langsung menyerang ke tengah dahi Clara. Seolah-olah pedang setengah jadi merasa terhina karena tuannya diuji oleh kekuatan pedang lainnya, jadi dia ingin membalas dendam dengan cara yang sama!

 

Clara merasakan kekuatan ini dan rasa terkejutnya makin mendalam. Lalu, dia menyerang tanpa menggunakan kultivasinya dan hanya mengandalkan teknik pedangnya.

 

PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2351 Membakar Langit ~ Bab 2351 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on April 16, 2025 Rating: 5

Post Comments

No comments:

Powered by Blogger.