Bab 2352
Kini pedang setengah
jadi itu menusuk, tetapi ujung pedangnya hanya menggores di sekeliling badan
lawannya sambil memercikkan percikan api!
Meninggalkan jejak yang
samar!
Srekk!
Pedang berkarat milik
Clara terus berbunyi tanpa berhenti. Kemarahannya makin kuat, bahkan mulai
bergetar ringan. Karatan pada pedang tersebut mulai terkelupas!
"Simpan pedang!
Kalau nggak itu akan melukaimu! "kata Clara.
Clara tiba-tiba bersuara
dan bahkan dia pun mundur selangkah.
Saka juga langsung menarik
pedangnya. Keduanya hampir mundur dalam waktu yang bersamaan.
Pertarungan berakhir.
Namun, pedang berkarat
milik Clara sangat tidak rela. Kini terus bergetar tanpa henti dan sedang
tergila-gila meminta ingin bertarung!
Pedang setengah jadi
milik Saka juga terus bergetar, tetapi terlihat sangat bangga seolah-olah
sedang mendapatkan keuntungan dari seseorang.
Niat kekuatan ini dengan
jelas tersampaikan ke diri Saka, seperti sedang berkata, "Lihatlah, aku
memang yang terhebat di dunia."
Wajah Saka menjadi
marah. Dia menyimpan pedang setengah jadi dan berkata kepada Clara, "Aku
nggak bermaksud untuk menyinggung."
Clara dengan lembut
mengusap pedang karat yang di tangannya untuk menenangkannya. Lalu, dia menatap
Saka seperti sedang melihat harta karun, kini dengan terkejut dan senang dia
berkata, "Dari mana kamu mendapatkan pedang setengah jadi ini?"
"Tuannya sebelumnya
adalah Adriel, aku hanya kebetulan mendapatkannya," jawab Saka.
"Ternyata pewaris
Tabib Agung..." Clara agak terkejut, lalu dia berkata dengan bingung,
"Dengan tuan seperti itu, pantas dia begitu angkuh. Hampir saja melepaskan
Pedang Surugi aku."
"Tapi mendapatkan
pedang ini nggak sulit, yang sulitnya adalah kamu bisa mendapatkan
pengakuannya. Dia bahkan rela melindungimu, aneh, sungguh aneh," lanjut
Clara.
Saka hanya tersenyum dan
tidak mengatakan apa-apa.
Clara membuka matanya
lebar, lalu berkata, "Kamu memang genius dalam praktisi pedang, bahkan
jauh melebihi yang aku perkirakan. Mengembangkan jalan bela diri lainnya hanya
sebuah pemborosan besar. Ayo ikut denganku!"
Saka tertegun sejenak,
lalu tersenyum dan berkata, " Aku tahu kamu baik padaku, tapi aku
benar-benar nggak ingin bergabung."
Clara agak tertegun,
lalu menoleh ke arah orang -orang keluarga Romli, sambil tersenyum dia berkata,
"Bukankah hanya karena orang-orang ini? Tenang saja."
Setelah itu, dia
memandang orang-orang keluarga Romli dan berkata dengan tenang, "Apa
kalian semua sudah melihat nilai dari Saka?"
Orang-orang keluarga
Romli semuanya merasa marah dan tertekan.
"Yang Mulia!
Keluarga Romli akan memenuhi semua permintaanmu! Tapi putriku nggak boleh
terhina di tangan Saka!" ujar Darna.
Siapa sangka Darna yang
memiliki status paling rendah justru melangkah maju dan berkata dengan marah,
"Yasmin adalah harapan masa depan keluarga Romli!"
Saat dia berkata seperti
itu, seketika memicu emosi orang-orang keluarga Romli dan mereka semua segera
maju untuk melindungi Yasmin.
"Yang Mulia;
sekarang ini kamu sedang menghancurkan harapan masa depan keluarga Romli. Kami
nggak akan setuju!" ujar Darna.
"Yasmin selalu
mengutamakan keluarga kami, jadi kedepannya keluarga kami akan bergantung
padanya!" lanjutnya.
Mereka semua tampak
marah dan tidak tunduk pada kekuasaan.
Mata Yasmin agak merah
dan dia berkata, "Keluarga yang sangat baik budi, Yasmin pasti akan
membalasnya seratus kali lipat di masa depan!"
Di saat Clara
mengerutkan kening.
Saka tiba-tiba tertawa,
melangkah maju dan berkata kepada orang-orang keluarga Romli, "Apa kalian
benar-benar merasa bahwa Yasmin adalah orang yang bisa kalian andalkan dan
dipercayai?"
"Tentu saja!"
ujar Darna sambil menatap Saka dengan tatapan mengerikan.
"Baiklah, hari ini
aku akan menunjukkan kepada kalian betapa nggak bersyukurnya dia!" kata
Saka.
Saka tertawa
terbahak-bahak, lalu memandang Yasmin sambil berkata, "Sekarang, aku
berikan kamu dua pilihan."
"Antara aku
membunuhmu tanpa ragu atau kamu serahkan nyawa ayahmu. Nyawa diganti dengan
nyawa! Apa kamu bersedia?" kata Saka.
Setelah mendengar
perkataan itu, Clara agak angkat alisnya sambil melihat Saka dan tidak lagi
berbicara.
Semua orang juga
tertegun sejenak dan mengarahkan pandangan mereka ke Yasmin.
Wajah Yasmin mulai
pucat.
Darna mengepalkan
tinjunya dengan erat, tubuhnya bergetar dan wajahnya menunjukkan ekspresi menderita.
"Ayah," ujar
Yasmin.
Saat ini Yasmin
tiba-tiba berkata dengan suara sedih, "Aku benar-benar nggak bisa jatuh di
tangannya. Aku adalah harapan masa depan keluarga Romli, aku adalah Gadis
keberuntungan, masa depanku sangat cerah!"
"Mohon Ayah bisa berkorban
untukku!" lanjutnya.
Darna terhuyung dan
mundur selangkah. Dia menatap Yasmin dengan tatapan asing, lalu bergumam,
"Yasmin, tahukah kamu bahwa aku akan mati jika jatuh ke tangannya...
"
"Ayah!
Tolonglah!" mohon Yasmin,
Yasmin berkata dengan marah,
"Ayah, bakatmu sudah mencapai batas, paling tinggi juga hanya menjadi
master ilahi. Tapi aku? Masa depanku cerah, aku bisa menjadi raja ilahi, bahkan
melampaui tingkat ilahi dan memasuki tingkat suci! Kemunduran sementara ini
hanya akan membuatku makin kuat di masa depan, saat itu aku akan membalas
dendam untukmu!"
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: