Bab 2356
"Itu adalah
Pangeran Pertama."
Saat itu, Ferdi
menjelaskan kepada Saka dengan suara rendah, "Pangeran Pertama adalah anak
pertama dari istri sah. Beberapa tahun yang lalu, dia memiliki kekuatan
terbesar dan didukung oleh para senior serta banyak kerabat kerajaan. Dia yang
paling mungkin mewarisi takhta, tetapi ditekan oleh banyak pangeran, jadi
kekuatannya makin menurun."
"Saat ini, Pangeran
Ketiga bangkit, dan Yang Mulia Roni akan bergabung dengan Pangeran Pertama...
"
Saka mengalihkan
pandangannya dan perlahan mengerti.
Galeno, yang melihat
adegan ini dari samping mengernyit, lalu tiba-tiba berkata kepada Saka dengan
tatapan yang agak rumit, "Nanti, kalau ada waktu, datanglah ke rumah
keluarga Dinata, anakku selalu mengungkitmu."
Saka memutar matanya dan
berkata, "Jangan bicara nggak jelas, macam aku akan menikah dengan putramu
saja."
"Kamu!"
Galeno mengerutkan
keningnya. Saat melihat Saka, dia menghela napas, lalu melangkah mundur dan
dengan serius memberi hormat kepada Saka Loren sambil berkata, "Apa yang
terjadi di masa lalu adalah kesalahanku, semoga kamu nggak
mempermasalahkannya."
"Pangeran Ketiga
punya kekuatan besar, kita harus bersatu dan bekerja sama, nggak boleh saling
bertarung," ujar Saka sambil tersenyum dan mengangguk.
Galeno kemudian
menangkupkan tangannya dan bergegas pergi.
Sementara itu, Ferdi
mencemooh dan berkata, "Apa ini, mengikuti keinginan orang lain. Sekarang,
melihatmu menunjukkan kemampuan, dia baru bersikap merendah seperti ini."
Saka tersenyum dan
berkata, "Lupakanlah, nggak perlu mempermasalahkan hal ini."
Saat itu, Ferdi
memperlambat langkahnya. Setelah semua orang pergi, tiba-tiba dia menurunkan
suaranya dan berkata, "Kamu ... benar-benar akan terus mendukung Pangeran
Keempat, bukan?"
"Apa
maksudmu?" tanya Saka sambil meliriknya.
"Pangeran Ketiga
sedang dalam puncak kekuatannya. Kalau kamu berdiri di sisinya, kemungkinan dia
untuk menang sangat besar..."
Tidak diragukan lagi, jika
tidak ada Saka, keluarga Dimasta pasti akan memilih untuk mendukung Reagan.
Saka melihatnya sejenak
dan berkata, "Lanjutkan."
"Sebenarnya kamu
dan Pangeran Keempat nggak banyak berhubungan, hanya hubungan kepentingan saja.
Kalau kamu nggak memiliki nilai yang cukup, Pangeran Keempat nggak akan
memperhatikanmu. Jangan lihat Pangeran Keempat yang tampak menghormati dan
merendahkan diri, tapi dia sebenarnya sangat dingin dan nggak
berperasaan."
"Lagi pula,
semuanya adalah hubungan kepentingan, lebih baik membandingkan
kualitasnya."
Ferdi tidak perlu
menjelaskan lebih lanjut Roni itu orang seperti apa, Saka juga bisa melihatnya.
"Sebagai orang yang
merebut takhta, nggak ada perbedaan di antara mereka, semuanya sama," ujar
Saka dengan sikap tenang.
"Lalu, kenapa kamu
harus berdiri di pihak Pangeran Keempat?"
Ferdi tentu saja tahu
ada beberapa pangeran yang memenuhi syarat untuk bersaing memperebutkan calon
penerus.
Tanpa kemampuan dan
cara, tanpa kecerdikan dan tipu daya, Pangeran akan kehilangan kualifikasi
untuk merebut takhta.
Saka mencibir dan
berkata, "Kalau begitu, aku akan berdiri di pihak rakyat."
Mendengar kata-kata ini,
sudut mulut Ferdi bergetar, ekspresinya penuh dengan ketidakberdayaan.
Tiba-tiba, sebuah mobil
mengadang di depan mereka. Kaca jendela diturunkan, memperlihatkan wajah yang
dingin dan menawan. Dia menatap Saka Loren dan berkata, "Ayo, masuk
mobil."
Itu adalah Selly.
Saka melihatnya, lalu
tersenyum dan berkata, "Baik!
Lalu, dia berkata kepada
Ferdi, "Nona Selly ingin berbicara denganku, kamu pulang dulu saja."
Ferdi terkejut dan
segera menarik Saka ke samping dan bertanya, "Tadi, bukannya kamu bilang
akan mendukung rakyat?"
"Jangan terlalu
sempit dalam mendefinisikan rakyat! Memangnya Nona Selly bukan rakyat? Apa
salahnya aku berbicara dengan rakyat?" ujar Saka dengan nada serius.
Ferdi terdiam.
Setelah Saka masuk
mobil, Ferdi sedikit mencibir.
PROMO!!! Semua Novel Setengah Harga
Cek https://lynk.id/novelterjemahan
No comments: